Di lapangan, Pemkot mulai menggulirkan program-program berbasis komunitas. Salah satunya edukasi dan pelatihan pengolahan sampah rumah tangga di RT 22 Kelurahan Bandara.
“Kami tidak bisa hanya menyuruh tanpa memberi alat. Maka edukasi kami kombinasikan dengan pemberian sarana. Ini bukan kampanye satu hari, tapi gerakan jangka panjang,” tutur Andi Harun.
Menuju Kota yang Lebih Bersih dan Berkelanjutan
Meski tantangan masih membentang, transformasi pengelolaan sampah di Samarinda menunjukkan arah yang menjanjikan.
Baca Juga:Kaltim Siapkan Seragam Gratis untuk SMA, SMK, dan SLB, Tuntas 2026
Dengan sistem baru, keterlibatan masyarakat, dan komitmen politik yang kuat, kota ini berpeluang mengubah citra buruknya.
“Kami tidak ingin dikenal lagi sebagai kota terburuk. Kami sedang membuktikan dengan kerja keras, kami bisa jadi contoh,” tutup Andi Harun.
Kontributor: Giovanni Gilbert