99 Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Stadion Segiri

Kegiatan ini berlangsung di area Stadion Segiri, Samarinda, dengan menyasar 99 siswa.

Denada S Putri
Senin, 14 Juli 2025 | 21:07 WIB
99 Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Stadion Segiri
Berlangsungnya pemeriksaan kesehatan bagi calon peserta didik Sekolah Rakyat Samarinda, pada Senin 14 Juli 2025 pagi. [Presisi.co]

Gedung Belum Siap, Sekolah Rakyat di Kaltim Jalan Dulu Pakai Skema Rintisan

Upaya menghadirkan pendidikan berkualitas dan inklusif melalui program Sekolah Rakyat di Kalimantan Timur (Kaltim) kini memasuki tahap awal pelaksanaan.

Namun, karena gedung permanen belum tersedia, pemerintah daerah menjalankan program ini lewat skema sekolah rintisan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengungkapkan bahwa telah disiapkan tiga lokasi sebagai sekolah rintisan, yaitu SMA Negeri 16 Samarinda, BPMP Kemendikdasmen Kaltim, dan BPVP Kaltim.

Baca Juga:Awas Jangan Menyimpang! Pemkot Samarinda Perketat Sistem Keuangan Sekolah Terpadu

“Sekolah rintisan itu diperkenankan apabila sudah disetujui juga untuk pembangunan fisik. Contohnya di Samarinda sudah ditetapkan 1 titik,” ungkap Andi, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin, 14 Juli 2025.

Program ini menargetkan daya tampung sekitar 1.000 siswa, mencakup jenjang SD kelas 1 sampai 6, 18 kelas untuk tingkat SMP, serta 9 kelas untuk jenjang SMA.

Namun, pelaksanaan melalui sekolah rintisan bersifat sementara dan tidak akan dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.

“Makanya rintisan itu tidak akan ada di tahun-tahun selanjutnya, sekali ini saja. Nanti murid di sekolah rintisan semuanya akan ditempatkan di sekolah permanen,” bebernya.

Dari sisi pendanaan, operasional sekolah rintisan sebagian besar ditopang oleh APBN, sementara dukungan dari APBD Kaltim bersifat pelengkap, khususnya untuk kebutuhan non-struktural.

Baca Juga:Rp 700 Miliar untuk Pendidikan, Pemprov Kaltim Perkuat Sekolah Swasta

“Karena kalau lahan rintisan ini tidak diserahkan ke pusat, tapi tetap menggunakan lahannya pemerintah daerah. Sebenarnya tetap pembiayaannya itu dari pusat juga, cuma karena ini menggunakan fasilitas daerah, jadi ada beberapa kondisi yang memang juga perlu dukungan pemerintah daerah,” tegas Andi.

Sejauh ini, pemerintah pusat menargetkan 200 Sekolah Rakyat beroperasi pada 2025.

Sebanyak 63 di antaranya telah siap digunakan dengan memanfaatkan bangunan pemerintah yang ada, sedangkan sisanya — termasuk di Kaltim — masih menunggu penyelesaian gedung permanen atau menggunakan skema rintisan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini