SuaraKaltim.id - Aksi unjuk rasa di Kota Balikpapan kembali pecah.
Polisi dan ratusan demonstran terlibat aksi saling lempar batu. Bahkan, Kapolresta Balikpapan, Kombes Turmudi juga menjadi korban pelemparan batu hingga terluka.
Bentrok bermula ketika ratusan demonstran mencoba menerobos kawat berduri yang terpasang di sebelah kanan gedung DPRD Balikpapan, Jumat (9/10/2020).
Sekira pukul 17.40 Wita, terjadi saling dorong antara massa dan kepolisian yang membentuk barisan memaksa petugas untuk menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Baca Juga: Demo Bentrok di Medan, Polisi: Kelompok Anarko Gabung dengan Geng Motor
Massa kocar-kacir dan terpecah-pecah.
Sebagian berlarian ke arah kantor pos, dan ada yang menuju Jalan Puspo yudo hingga ke area masjid At Taqwa Jalan Jenderal Sudirman.
Massa kemudian kembali berkumpul di halaman Masjid At Taqwa. Kapolres berupaya melakukan negoisasi agar massa bubar, namun massa menolak pulang.
Agar kondisi kembali kondusif, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi memutuskan hadir sebagai penengah.
Dia mengatakan, telah menyampaikan surat atas sikap pemerintah kota terhadap UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law di Brebes Ricuh
Rizal menegaskan, Pemerintah Kota Balikpapan menolak Omnibus Law bersama rakyat.
“Surat pernyataan sikap ini sudah saya sampaikan kepada Presiden dan DPR RI mewakili mahasiswa, serikat buruh dan ormas. Saya mohon kita jaga ketertiban saat unjuk rasa,” katanya.
Mendengar pernyataan dari wali kotanya, Massa tetap tidak mau bubar. Beberapa orang yang melempar botol ke arah Rizal.
Pukul 18.05 Wita, polisi kembali menembakkan gas air mata di tiap sudut Massa.
Demonstran berlari masuk ke dalam masjid, mereka kemudian bertahan di sana.
Saat adzan magrib berkumandang, massa mulai meninggalkan lokasi namun sebagian bertahan di dalam masjid.
“Sempat ada gas air mata, tapi sekarang sudah aman. Mereka menyampaikan tuntutannya, kita yang amankan. Baik adik-adik dan aset negara, semua kami lindungi,” kata Kapolresta, Kombes Turmudi.
Sekira pukul 18.40 Wita, Jalan Sudirman sudah kembali lancar. Massa yang bertahan di dalam masjid ada yang masih beristirahat, sebagian lagi memilih pulang.
Sebelumnya, gabungan masyarakat Balikpapan yang terdiri dari buruh, mahasiswa dan pelajar SMK di Balikpapan menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Balikpapan.
Mereka menuntut pencabutan Omnibus Law karena dinilai menyengsarakan rakyat.
Kontributor : Fatahillah Awaluddin
Berita Terkait
-
Malang Membara: Demo Tolak UU TNI Ricuh, Pos DPRD Dibakar, Puluhan Luka!
-
Jejak Digital Annisa Mahesa Heran Lihat Orang Demo: Buat Apa?
-
Revisi UU TNI Disahkan: Militer Kembali Berpolitik? Ini Kata Aktivis HAM
-
Unjuk Rasa Desak KPK Selesaikan Kasus Korupsi di Banggai
-
Bukber Asyik di Samarinda & Balikpapan: Ini 5 Kafe serta Restoran Pilihan untuk Ramadan!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN
-
RSHD Samarinda Disorot DPRD Kaltim: Gaji Macet, Kontrak Karyawan Tidak Jelas
-
Farid Nurrahman tentang Jembatan Mahakam 1: Jika Melewati Umur Strukturnya, Harus Dibangun Baru