Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 15 Desember 2021 | 21:00 WIB
Ilustrasi--Penanganan banjir oleh BPBD Kabupaten PPU. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan menyampaikan, kawasan pesisir di Kalimantan Timur (Kaltim) berpotensi mengalami rob atau banjir di pesisir sebagai imbas dari gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi dalam lima hari. Yakni pada 18-22 Desember ini.

"Peringatan dini ini disampaikan agar semua pihak waspada. Peringatan ini juga telah kami sampaikan ke kabupaten/kota," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan, Balikpapan Erika Mardiyanti, melansir dari ANTARA, Rabu (15/12/2021).

Dia melanjutkan, berdasarkan prakiraan pasang surut Balikpapan di 15 Desember hingga 23 Desember, diperkirakan ketinggian pasang maksimum antara 2,6 meter hingga 2,8 meter.

Pasang maksimum diperkirakan terjadi pada 20 Desember dan 21 Desember pukul 19.00 Wita, dengan ketinggian 2,8 meter. Sehingga semua pihak, terutama warga yang tinggal di kawasan pesisir diminta untuk waspada terhadap potensi rob tersebut.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun di Balikpapan Buat Orangtua Lega, Kenapa?

Dia mengatakan, tidak hanya Provinsi Kaltim yang berpotensi rob pada 18-22 Desember, BMKG memberikan peringatan dini kepada 19 provinsi yang berpotensi terimbas rob. Ke-19 provinsi itu adalah Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKi Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Sulbar, Sulut, Gorontalo, Ternate, Halmahera dan Papua Barat bagian utara.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Nurlaila juga memberikan tanggapan. Saat dikonfirmasi mengenai adanya peringatan dini tersebut, pihaknya langsung melakukan antisipasi.

Antisipasi yang dilakukan seperti mengingatkan berbagai pihak untuk waspada. Karena, kawasan pesisir di Kabupaten PPU baru-baru ini juga sudah pernah terkena rob. Terutama pada sejumlah kelurahan di Kecamatan Penajam.

"Kami juga telah menyampaikan peringatan dini ini ke sejumlah Whats App Grup (WAG), Facebook, dan Instagram, karena media sosial merupakan media yang sudah dimiliki oleh semua warga, sehingga penyampaian lewat medsos juga merupakan salah satu cara yang kami tempuh," tandasnya.

Dalam WAG misalnya, lanjut dia, tiap orang memiliki WAG lain baik grup satu pekerjaan, satu komunitas, satu hobi, grup nelayan, maupun grup keluarga, sehingga dari grup satu akan saling diteruskan ke grup lainnya.

Baca Juga: Warga Andi Tonro Gowa Tolak Pembangunan Drainase Pencegah Banjir

Load More