SuaraKaltim.id - Cagar Alam Muara Kaman Sedulang merupakan salah satu cagar alam yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur.
Cagar Alam Muara Kaman Sedulang ini terletak dalam pembagian dua administratif wilayah, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur.
Karena terletak dalam dua kabupaten yang berbeda, pengelolaan dari cagar alam ini tetap dibagi dengan kedua administrasi pengelolaannya.
Keunikan lainnya, cagar alam ini berada di masing-masing satu desa dalam satu kecamatan. Desa-desa ini ialah Desa Sedulang, Desa Senyiur dan Desa Mulupan.
Sementara kecamatannya ialah Kecamatan Muara Kaman, Kecamatan Muara Ancalong dan Kecamatan Muara Bengkal.
Awalnya, tujuan dari pembentukan Cagar Alam Muara Kaman Sedulang adalah untuk melindungi kondisi alam yang masih asli di ekosistem tersebut.
Cagar Alam Muara Kaman Sedulang umumnya memiliki ekosistem hutan rawa air tawar yang menjadi habitat alami bagi banyak satwa.
Di antaranya adalah satwa yang termasuk langka seperti lumba-lumba air tawar, pesut dan berbagai jenis ikan air tawar.
Bahkan, Cagar Alam Muara Kaman Sedulang juga menjadi habitat bagi beragam jenis flora dan fauna lain yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Sering Membingungkan, Ini Beda Kerajaan Kutai Kartanegara dan Kutai Martapura
Untuk menikmati cagar alam ini, pengunjung bisa menyusurinya melewati Sungai Mahakam dan beberapa anak sungai lainnya.
Saat menyusuri sungai ini, Cagar Alam Muara Kaman Sedulang memiliki empat tipe ekosistem, yaitu ekosistem rawa, gambut, dataran rendah dan perairan tawar.
Kemudian, lokasi Cagar Alam Muara Kaman Sedulang dapat dicapai dari Kota Samarinda dengan menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Setelah itu, pengunjung menggunakan kendaraan air selama 5 - 8 jam.
Sementara pada kondisi air laut surut, kawasan cagar alam ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Sepanjang perjalanan, pengunjung juga dapat melihat aktifitas masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan yang wajib di lihat.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
-
Karhutla Mengintai, BMKG Deteksi 95 Titik Panas di Kaltim
-
BMKG Ingatkan Pengusaha Tambak di Pesisir Kalimantan Timur Waspada Pasang Laut Tinggi
-
Sejarah dan Asal Usul Nama Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura
-
BMKG: Waspadai Karhutla di Kaltim, Ada 38 Titik Panas
-
Niat Bercanda, Remaja 15 Tahun Kritis Tertembak Senapan Angin Temannya di Bontang
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
Terkini
-
Malaysia Lirik IKN: Komitmen Bersama Bangun Fondasi Asia Tenggara yang Tangguh
-
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
-
Dari Kukar hingga Mahulu, Begini Sebaran Konsumsi Ikan Warga Kaltim
-
Kerja Sama Internasional, IKN Tarik Minat Anhui Tiongkok
-
Proyek Rp 206 Miliar, Jalan KubarMahulu Jadi Akses Penting Mobilitas Masyarakat