Scroll untuk membaca artikel
Bella
Sabtu, 13 Januari 2024 | 12:56 WIB
Cagar Alam Muara Kaman, Jadi Habitat Alami Lumba-lumba Air Tawar. (ist)

SuaraKaltim.id - Cagar Alam Muara Kaman Sedulang merupakan salah satu cagar alam yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur.

Cagar Alam Muara Kaman Sedulang ini terletak dalam pembagian dua administratif wilayah, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur.

Karena terletak dalam dua kabupaten yang berbeda, pengelolaan dari cagar alam ini tetap dibagi dengan kedua administrasi pengelolaannya.

Keunikan lainnya, cagar alam ini berada di masing-masing satu desa dalam satu kecamatan. Desa-desa ini ialah Desa Sedulang, Desa Senyiur dan Desa Mulupan.

Baca Juga: Sering Membingungkan, Ini Beda Kerajaan Kutai Kartanegara dan Kutai Martapura

Sementara kecamatannya ialah Kecamatan Muara Kaman, Kecamatan Muara Ancalong dan Kecamatan Muara Bengkal.

Awalnya, tujuan dari pembentukan Cagar Alam Muara Kaman Sedulang adalah untuk melindungi kondisi alam yang masih asli di ekosistem tersebut.

Cagar Alam Muara Kaman Sedulang umumnya memiliki ekosistem hutan rawa air tawar yang menjadi habitat alami bagi banyak satwa.

Di antaranya adalah satwa yang termasuk langka seperti lumba-lumba air tawar, pesut dan berbagai jenis ikan air tawar.

Bahkan, Cagar Alam Muara Kaman Sedulang juga menjadi habitat bagi beragam jenis flora dan fauna lain yang ada di dalamnya.

Baca Juga: BMKG: Jumlah Titik Panas Kaltim Turun Jadi 28

Untuk menikmati cagar alam ini, pengunjung bisa menyusurinya melewati Sungai Mahakam dan beberapa anak sungai lainnya.

Saat menyusuri sungai ini, Cagar Alam Muara Kaman Sedulang memiliki empat tipe ekosistem, yaitu ekosistem rawa, gambut, dataran rendah dan perairan tawar.

Kemudian, lokasi Cagar Alam Muara Kaman Sedulang dapat dicapai dari Kota Samarinda dengan menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Setelah itu, pengunjung menggunakan kendaraan air selama 5 - 8 jam.

Sementara pada kondisi air laut surut, kawasan cagar alam ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Sepanjang perjalanan, pengunjung juga dapat melihat aktifitas masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan yang wajib di lihat.

Kontributor : Maliana

Load More