SuaraKaltim.id - Suku Kutai memiliki keanekaragaman budaya yang masih terus dilestarikan hingga saat ini. Bahkan, pelestarian budaya khas Suku Kutai ini menjadi daya tarik tersendiri.
Untuk menarik minat pengunjung, pemerintah kabupaten Kutai Timur (Kutim) kerap kali mengadakan acara tahunan agar terus melestarikan kebudayaan Suku Kutai.
Salah satu acara yang setiap tahun diadakan itu adalah Pesta Adat Pelas Tanah. Kegiatan tersebut merupakan pagelaran budaya Suku Kutai yang biasa diadakan setiap tahun untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Kutim.
Biasanya, perayaan Pesta Adat Pelas Tanah ini digelar dengan menampilkan berbagai ciri khas dari Kerajaan Kutai.
Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Nama Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura
Pesta Adat Pelas Tanah juga digelar sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Kutim.
Oleh karena itu, kegiatan seperti Pesta Adat Pelas Tanah digunakan untuk membangun kebersamaan yang melibatkan banyak suku.
Dalam perayaannya, tidak hanya Suku Kutai saja yang ikut berpartisipasi, tetapi ada juga kehadiran dari suku lain yang turut memeriahkan.
Di antaranya masyarakat suku Dayak, Banjar, Jawa, Bugis dan suku lainnya yang ada di Kutim yang hidup rukun, damai, dan dapat bersatu membangun Kutim.
Lantas apa makna dari budaya Pelas Tanah itu sendiri? Rupanya Pelas Tanah merupakan tradisi upacara atau ritual pembersihan kampung dari unsur-unsur jahat untuk mendapatkan keberkahan hidup.
Baca Juga: Kisah Raja Makota, Raja Kutai Pertama yang Memeluk Agama Islam
Biasanya, ritual ini diadakan sebagai upaya bermunajat kepada sang Maha Pencipta agar diberi keselamatan di kampung mereka.
Bahkan, upacara Pelas Tanah bukan hanya dipercaya untuk membuat tanah atau daerah jadi bersih dari unsur jahat saja.
Upacara Pelas Tanah juga dipercaya masyarakatnya dapat memberikan kebersihan bagi setiap jiwa yang menghuninya baik yang tampak maupun tidak.
Upacara Pelas Tanah rupanya tidak hanya diadakan secara meriah oleh pemerintah daerah saja.
Tetapi, adat Pelas Tanah juga dilaksanakan masyarakat secara sederhana di daerah pelosok desa atau kecamatan yang ada di Kutim.
Kontributor: Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
Terkini
-
Rezeki Jumat Sebelum Gajian, 3 Link DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Isi Dompet Digitalmu
-
Partai Penutup Sarat Makna, Borneo FC Siap Hadapi Momen Perpisahan
-
10 Link Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini, Segera Klik!
-
Anak 6 Tahun di Samarinda Jualan Tisu dan Gores Mobil, Orang Tua Malah Menyuruh
-
TKDN dan Pengendalian Impor, Jalan Keluar dari Tekanan Global