Lo A Po memiliki perusahaan pertambangan, perkebunan, dan perikanan. Ia juga memiliki hubungan baik dengan pemerintah Belanda dan Inggris, serta menjadi perantara bagi Sultan Anom Alimuddin dalam bernegosiasi dengan kedua negara tersebut.
Lo A Po banyak mendatangkan tenaga kerja dari Sumatera dan Jawa. Juga mendatangkan dari Sulawesi.
Dari situlah, maka anaknya, Anwar Lo Beng Long, memiliki hubungan yang erat dengan Kesultanan Kutai. Ia pernah bersekolah bersama Sultan AM Parikesit di Jakarta, sebelum melanjutkan pendidikannya di Universitas Washington, Amerika Serikat.
Lo Beng Long pernah ditugaskan bekerja sebagai pengawas pada proyek Terusan Suez, di mana Kesultanan Kutai menjadi salah satu donatur di situ.
Anwar Lo Beng Long juga seorang olahragawan yang berprestasi. Ia hobi bermain speed boat, sepak bola l, dan layang-layang. Kegemarannya dalam sepak bola dan berkebun pun menambah sisi menarik dari sosoknya.
Baca Juga: TNI Kerahkan Alustsista dan Personel Distribusi Logistik Pemilu 2024
Anwar Lo Beng Long dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berwibawa. Ia dipercaya oleh Sultan Kutai sebagai salah satu penasihatnya. Ia juga menjadi sahabat dan penasihat Gubernur APT Pranoto.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, ia banyak membantu pejuang dengan memasok logistik. Ia juga menjadi anggota Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Salah seorang sahabatnya, Muso Salim, pahlawan nasional asal Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
Keluarga Lo Beng Long juga memiliki andil mendirikan Universitas Mulawarman (Unmul), kampus negeri kebanggaan Bumi Etam. Pada tahun 1962, Dorinawatie, yang juga dikenal sebagai Nyonya Lo Beng Long, menjadi bendahara Yayasan Perguruan Tinggi Mulawarman. Yayasan ini berperan penting dalam pendirian Unmul.
Berkat bantuan Nyonya Lo Beng Long, Unmul mendapat hibah rumah panggung untuk dijadikan kampus pertama. Rumah itu menjadi saksi bisu awal mula perjalanan Unmul.
"Dulu di situ ada sekretariat Dewan Mahasiswa," kata Iwan Lolang, cucu Nyonya Lo Beng Long.
Baca Juga: Keunikan Anggrek Hitam, Tanaman Langka yang Jadi Maskot Flora Kalimantan Timur
Dalam perjalanannya, PTM ditingkatkan dan diubah namanya menjadi Universitas Kalimantan Timur (Unikat) oleh Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Thoyib Hadiwidjaja. Namun belakangan dikembalikan lagi jadi Universitas Mulawarman oleh Presiden Soekarno pada 23 April 1963, sedangkan tanggal 27 September 1962 ditetapkan sebagai berdirinya Unmul.
Berita Terkait
-
Tol di Sumatera, Kalimantan, dan Bali Dipadati Kendaraan! Ini Pemicunya
-
Ulasan Buku Seni Mengelola Waktu: Pentingnya Perencanaan Waktu yang Cermat
-
Ulasan Buku Semua Orang Harus Berubah: Langkah Kecil Menuju Perbuhan Besar
-
Dari Gaya Hangout ke Formal Style, 4 Ide Outfit ala IU Ini Wajib Dicoba!
-
Berbagi di Ramadan: Satu Kebaikan Bisa Menginspirasi Banyak Orang
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Dari Warung Kecil hingga Jutaan Rupiah, Berikut Kisah Sukses Warung Bu Sum Berkat Bantuan BRI
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim