SuaraKaltim.id - Kalimantan Timur memiliki deretan cagar alam unik dan salah satunya adalah cagar alam Padang Luway.
Cagar alam Padang Luway ini merupakan cagar alam yang terletak di Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Cagar alam Padang Luway ini baru diresmikan menjadi cagar agam pada tahun 1967 setelah sebelumnya pada 1934 hanya sebuah monumen alam.
Kemudian Surat Keputusan Menteri Pertanian pada tanggal 29 Oktober 1982 mengukuhkan perluasan Cagar Alam Padang Luway dari 1000 Hektare menjadi 5000 Hektare.
Sebenarnya, tujuan awal dari pembentukan Cagar Alam Padang Luway adalah menjadi kawasan konservasi.
Terlebih kawasan yang melindungi kondisi alam yang masih asli di ekosistem berpasir atau kersik Luway.
Ekosistem ini merupakan habitat alami anggrek hitam (Coelogyne pandurata) dan jenis-jenis anggrek yang dilindungi lainnya.
Selama musim bunga, terdapat ratusan kuantum bunga anggrek hitam yang bisa dijumpai di cagar alam ini.
Namun, sekarang habitat asli anggrek hitam mulai mengalami penurunan karena semakin mengecilnya lahan hutan di Kalimantan.
Baca Juga: Tari Ngerangkau, Tarian Khusus Suku Dayak Benuaq saat Upacara Kematian
Cagar Alam Padang Luway juga bertujuan melindungi berbagai jenis flora dan fauna lain seperti Medang (Dehasia sp), Pelaga (Schima wallichii), Way (Euginia sp), Buyun (Ardisia sp), Gerunggang (Syzygium sp), Nyerapi (Calophyllum gloucum) dan lainnya.
Sedangkan fauna yang dilindungi ialah Babi hutan (Sus barbatus), Warik (Macaca fascicularis), Owa-owa (Hylobates muellerii), Rusa (Cervus unicolor), Kijang (Muntiacus muntjak), Kancil/Pelanduk (Tragulus javanicus), Kadal (Tiliqua sp), Biawak (Varanus salvator), dan Enggang/rangkong (Buceros sp).
Lokasi Cagar Alam Padang Luway ini dapat dikunjungi dengan kendaraan darat dari Kota Samarinda ke Melak dengan jarak 400 kilometer.
Lamanya perjalanan melalui daratan lebih dari 9 jam dan bila menggunakan kendaraan air, lama tempuhnya lebih dari 7 jam.
Cagar Alam Padang Luway juga dapat dikunjungi dengan menggunakan pesawat udara dari Bandara Temindung menuju Melak dengan waktu penerbangan lebih dari 45 menit.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan dari Kecamatan Melak menuju Desa Sekolaq Darat dengan jarak lebih dari 12 kilometer.
Berita Terkait
-
Mengenal Genikng, Alat Musik Tradisional Unik Khas Masyarakat Dayak Rentenuukng
-
BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Kalimantan Timur, Masyarakat Diimbau Waspada
-
Pemerintah Kota Bontang Gelontorkan Anggaran Rp1,5 Miliar untuk Hibahkan Mobil Dinas ke Instansi Vertikal
-
Tari Ngerangkau, Tarian Khusus Suku Dayak Benuaq saat Upacara Kematian
-
Anies Baswedan Aman, Polda Kaltim Tangkap Terduga Pengancaman
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi