SuaraKaltim.id - Keselarasan peningkatan kualitas pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN) selalu disuarakan, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam diskusi yang digelar STIE Nasional Samarinda, Rabu (31/01/2024) kemarin.
Kegiatan yang mengangkat tema "Arah Kebijakan Pendidikan Kalimantan Timur yang Selaras dengan Pembangunan IKN Nusantara" tersebut juga mengundang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim yang diwakili Kepala Bidang Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA Disdikbud Provinsi Kaltim, Siti Aminah.
Dalam paparannya, Hetifah selalu tergugah dengan semangat lembaga pendidikan di Kaltim yang menyambut positif pembangunan IKN. Hal ini menjadi cerminan masyarakat Bumi Etam untuk terus meningkatkan pendidikan ke arah yang lebih baik.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menerangkan, visi IKN sebagai kota berkelanjutan dan futuristik sekaligus penggerak ekonomi Indonesia di masa depan. Hal tersebut hanya dapat diwujudkan melalui peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Baca Juga: Penghubung untuk IKN, Rute Penerbangan Baru Balikpapan-Bali Dihadirkan
Untuk mencapainya, dibutuhkan akses pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama di Kaltim. Sayangnya, meski berdasarkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kaltim berada di urutan ketiga nasional dengan skor 78,2 pada 2023, masih terjadi kesenjangan di beberapa kabupaten/kota lainnya di Bumi Etam.
"Untuk menciptakan akses pendidikan yang adil dan merata, kita harus mampu menekan angka putus sekolah terutama di kelompok umur 16-18 tahun (SMA/sederajat) yang masih terbilang tinggi, yakni di angka 17,92 persen," ujarnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (01/02/2024).
Untuk itu, satu-satunya perempuan dari delapan anggota DPR RI Dapil Kaltim ini mendorong agar pendidikan di Kaltim pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah harus memenuhi standar nasional pendidikan. Serta mendorong pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi untuk kuliah di luar negeri atau perguruan tinggi terbaik di Indonesia dengan komitmen ke depan kembali untuk mengembangkan IKN.
"Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih baik juga harus didorong dari pemerintah daerah. Kita pasti bangga jika nantinya ada banyak mahasiswa dan mahasiswi Kaltim yang lulus dari kampus ternama di Indonesia bahkan di luar negeri. Harapannya nanti ilmu yang didapatkan, bisa diterapkan untuk perbaikan Kaltim," saran dia.
Calon legislatif DPR RI Partai Golkar nomor urut 2 ini juga menyarankan, agar perguruan tinggi di Kaltim dapat menghasilkan SDM sesuai dengan kebutuhan pembangunan IKN. Hal tersebut dapat dilihat dengan menganalisa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, khususnya kebijakan mengenai pendidikan.
Baca Juga: BMKG: Titik Panas di Kaltim Turun Jadi 48, Waspada Karhutla Masih Ada
"Seperti contoh misalnya STIENAS Samarinda bisa membuka prodi data analytic atau menerapkan pemanfaatan artificial intelligence (AI) dalam kegiatan di belajar dan mengajar. Sehingga mahasiswa dan mahasiswi kita mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga siap menghadapi tantangan di masa depan," terang dia.
Selain itu, Hetifah juga menyarankan dalam penyusunan naskah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 yang sedang dibahas untuk mensinkronisasikan dengan RPJPN 2025-2045 yang telah dibuat pemerintah pusat. Serta menyarankan kepada pemda, akademisi dan pakar pendidikan di Kaltim untuk bersama-sama seluruh undang-undang dan kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan.
"Keselarasan ini harus dicapai bersama-sama. Hal ini yang selalu saya usahakan untuk membangun komunikasi dengan pemerintah pusat hingga pemerintah daerah demi pendidikan di Kaltim. Karena dengan kolaborasi seluruh pihak, saya meyakini Kaltim bisa semakin hebat," pungkas Hetifah.
Berita Terkait
-
Cara BUMN Pelabuhan Siapkan SDM Unggul Meski Miliki Keterbatasan Fisik
-
Program PASTI Beri Manfaat Bagi 17.200 Peserta
-
Pupuk Kaltim Dorong Generasi Muda Berikan Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan
-
Tragedi di Semarang, Komisi X DPR Kritisi Cara Polisi Tangani Tawuran Anak hingga Sebabkan Satu Siswa SMK Tewas
-
Pupuk Kaltim Perkuat Daya Saing Industri Pupuk dengan Komitmen Terhadap Standardisasi dan Keberlanjutan
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya