Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 12 Maret 2024 | 20:30 WIB
Foto dari atas pembangunan proyek IKN. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan, groundbreaking keenam di IKN pada Mei tahun ini ditargetkan untuk proyek-proyek pendidikan.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono belum lama ini.

"Targetnya pada Mei nanti akan ada groundbreaking keenam. Presiden RI sudah lima kali melakukan groundbreaking di IKN untuk proyek-proyek investasi, dan groundbreaking yang keenam pada Mei targetnya adalah untuk proyek-proyek pendidikan," ujarnya, melansir dari ANTARA, Selasa (12/03/2024).

Agung mengatakan, IKN direncanakan dibangun sebagai kota untuk bekerja, layak huni, tempat rekreasi dan menimba pendidikan.

Baca Juga: Polemik Penggusuran di IKN, Warga Desa Pemaluan Diminta Bongkar Rumah Sendiri dalam 7 Hari

"Kita ingin membangun IKN ini sebagai kota yang as a place to work, to live, to play and to learn," katanya.

Agung menambahkan, to work-nya sudah ada perkantoran, to live-nya kini melalui pembangunan hunian, to play-nya ada mall dan tempat olahraga, dan to learn-nya ada sekolah serta kampus.

Dengan demikian ekosistem di IKN menjadi komplit sebagai kota untuk bekerja, layak huni, tempat rekreasi dan menimba pendidikan.

Sebagai informasi, berdasarkan Lampiran II mengenai Rencana Induk IKN dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan, prinsip dasar pendidikan di OIKN secara keseluruhan akan diarahkan pada konsep pendidikan abad 21 yang selaras dengan visi pendidikan di OIKN.

"Yaitu, membangun ekosistem pendidikan terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta masa depan di klaster ekonomi serta menjadi teladan penyelenggara pendidikan tinggi dan meningkatkan taraf hidup," sebutnya.

Baca Juga: Padatnya Lalu Lintas Maritim Kaltim Jelang IKN, Basarnas Andalkan Deteksi Dini Satelit

Arah perencanaan, konsep dan strategi pendidikan di Kawasan IKN (KIKN) didasarkan pada beberapa pertimbangan. Yakni, intervensi di tingkat kejuruan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan talenta dari klaster ekonomi baru karena sekitar 60 persen dari proyeksi pekerjaan di 2045 bersifat kejuruan.

Kemudian penting untuk meningkatkan ketersediaan pendidikan tersier lanjutan di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) dan manajemen guna mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

"Dan pendidikan K-12 berkualitas tinggi menjadi kriteria utama untuk menarik minat pindahnya warga domestik dan asing serta menjadi prasyarat yang harus ada di IKN," lugasnya.

Load More