SuaraKaltim.id - Rumah adat Lamin merupakan rumah tradisional berbentuk rumah panggung yang panjang dan saling menyambung menjadi hunian khas dari suku Dayak Kenyah.
Salah satu rumah adat yang masih berdiri dengan kokoh adalah Rumah Lamin Adat Pemung Tawai yang berada di Desa Budaya Pampang, Samarinda Utara, Kalimantan Timur.
Dikutip dari Buku Jelajah Arsitektur Lamin Dayak Kenyah, rumah adat Pemung Tawai ini dihuni oleh masyarakat adat Dayak Kenyah.
Di dalam rumah adat Lamin yang berbahan utama kayu ulin itu, terdapat banyak ukiran kayu yang sangat unik dengan makna mendalam.
Seperti diketahui, setiap rumah adat berbagai suku di Indonesia memang memiliki ciri khas khusus, seperti hunian atau tempat tinggalnya.
Selain bentuk dan arsitekturnya yang berbeda, juga terkandung arti dalam tiap sudutnya. Contohnya seperti rumah adat Lamin di Desa Budaya Pampang yang pada umumnya dihiasi ukiran indah.
Pada zaman dahulu rumah adat yang paling indah adalah milik para bangsawan karena menggunakan kayu-kayu pilihan dan dikerjakan oleh para tenaga ahli.
Suku Dayak Kenyah sangat menghormati arwah para leluhur dan kerap mengabadikannya dalam bentuk seni gambar.
Jadi, bagi masyarakat Dayak Kenyah, ukir dan pahat tidak hanya pada ornamen lamin saja, tetapi juga pada benda-benda yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Upacara Adat Nebe'e Rau, Wujud Syukur Masyarakat Dayak Agar Panen Melimpah
Bagi suku Dayak Kenyah seni ukir, motif, dan lukisan disebut kalung. Kalung berbentuk motif dekoratif yang memiliki pola melingkar-lingkar.
Kalung berfungsi sebagai penangkal roh jahat, dan sebagai simbol status, dan pemakaiannya tidak sembarangan.
Tiap rangkaian kalung membentuk komposisi saling melingkupi, saling mencari keselarasan hubungan, dan saling mengisi.
Mereka mengukir hampir seluruh bagian rumah, antara lain dinding, pilar, dan kayu pondasi lamin pemung tawai.
Pola kalung sedikitnya memiliki tujuh sumber figur, antara lain tebengaang (burung enggang), udo (wajah manusia), kelunan/uyat (manusia utuh), lenjau (harimau), legunan (naga), aso (anjing), tanjau (tempayan/guci), dan munik (pohon beringin).
Sementara warna pada ornamen Dayak Kenyah adalah putih, biru, kuning, merah, dan hitam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat
-
Seno Aji Ingatkan Pekerja IKN: Rokok di Kamar Bisa Picu Kebakaran