SuaraKaltim.id - Suku Dayak Tunjung memiliki sistem kepercayaan religi yang cukup bervariasi dan sudah ada sejak turun temurun dari nenek moyang mereka.
Dahulu, kepercayaan dari suku Dayak Tunjung ini cukup dinamis, di antaranya mereka mempercayai sebuah benda yang dianggap 'keramat'.
Ada juga kepercayaan terhadap para dewa yang mereka yakini mengatur dan mengendalikan kehidupan para manusia di dunia ini. Lantas apa saja daftar kepercayaan dari suku Dayak Tunjung? Berikut penjelasannya:
1. Animisme
Aliran ini mempercayai bahwa setiap benda memilii roh, misalnya seseorang yang meninggalkan dunia dan mempunyai sifat yang baik, maka rohnya akan menjadi baik pula.
Bahkan roh baik itu akan memberi pertolongan kepada orang yang masih hidup apabila yang bersangkutan mendapat bencana.
Sebaliknya, apabila orang yang meninggal dunia tersebut berkelakuan tidak baik semasa hidupnya, maka rohnya akan menyusup ke dalam roh binatang dan akan selalu mengganggu.
2. Dinamisme
Selain mempercayai bahwa setiap benda mempunyai roh, aliran ini mempercayai benda itu sendiri juga mempunyai kekuatan gaib yang dapat menimbulkan akibat sehingga dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
Baca Juga: Kondisi Geografis Suku Dayak Bahau, Dari Penyebaran Suku Hingga Mata Pencahariannya
Oleh karena itu benda-benda itu dianggap suci dan dihormati. Sifat yang luar biasa itu dihormati karena merupakan roh-roh ataupun makhluk-makhluk halus yang dapat memancarkan pengaruh yang baik maupun yang jahat terhadap kehidupan manusia.
Ketaatan mereka kepada adat-istiadat peninggalan nenek moyang mereka, kepada pemimpin-pemimpin, orang tua dan pejabat-pejabat tertentu, dihubungkan pula dengan kepercayaan ini.
3. Polytheisme
Dalam kata kehidupan masyarakat ini, mereka mempercayai adanya dewa-dewa yang memenuhi dunia ini dengan kekuatan gaib.
Di langit tinggal para roh, dewa atau seniang yang masing-masing mempunyai tugas sendiri atas kehidupan manusia. Selain para dewa di langit, tinggal pula makhluk gaib yang tinggal di bumi.
Dewa-dewa itu mereka namakan "NAYUQ SENIANG" yang dianggap sebagai pelindung, sehingga harus dihormati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
Terkini
-
Malaysia Lirik IKN: Komitmen Bersama Bangun Fondasi Asia Tenggara yang Tangguh
-
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
-
Dari Kukar hingga Mahulu, Begini Sebaran Konsumsi Ikan Warga Kaltim
-
Kerja Sama Internasional, IKN Tarik Minat Anhui Tiongkok
-
Proyek Rp 206 Miliar, Jalan KubarMahulu Jadi Akses Penting Mobilitas Masyarakat