SuaraKaltim.id - Tarsul atau Tarsulan merupakan kesenian tradisional rakyat khas Kutai Kartanegara yang sudah ada dan hidup sejak agama Islam pertama kali masuk di tanah Kutai.
Seni bertutur kata melalui nyanyian ini merupakan kebutuhan budaya yang masih digunakan oleh masyarakat Kutai di acara-acara tertentu.
Lantas bagaimana sejarah dari masuknya budaya Tarsul ke Indonesia dan khususnya di daerah Kalimantan Timur?
Dikutip dari sebuah Jurnal, tradisi tarsul mulai berkembang di Kutai Kartanegara berkaitan dengan masuknya agama Islam yang dibawa dari Arab melalui pedagang Gujarat.
Baca Juga: 8 Pejabat Eselon II Kutim Dilantik, Ketua DPRD Minta Inovasi Baru dan Layanan Makin Prima
Selain membawa pengaruh agama Islam di Kerajaan Kutai Kartanegara, para pedagang Arab ini juga memiliki pengaruh dalam bidang seni.
Salah satunya adalah seni yang dibawa oleh para pedagang yaitu seni sastra yang berbentuk syair.
Kemudian, pengaruh itu dibawa oleh salah satu bangsawan dari Kerajaan Kutai Kartanegara yang ingin mengaitkan budaya yang datang dengan budaya suku Kutai Kartanegara.
Oleh karena itu, lahirlah kesenian Tarsul di mana syair yang memiliki tema tertentu diberi dengan melodi yang khas.
Tarsul merupakan tradisi lisan yang sudah berkembang secara turun-temurun pada masyarakat suku Kutai.
Baca Juga: Menyibak Misteri Gua Gunung Kombeng: Kisah Penyelamatan Arca Hindu dan Situs Kerajaan Kutai
Awalnya tarsul adalah seni yang boleh dinyanyikan oleh para bangsawan Kerajaan Kutai khususnya tarsulan berkatam Al-Qur’an yang di nyanyikan oleh para penarsul.
Para penarsul dalam menyanyikan melodi dan syair tarsul dengan cara menghafal. Namun dalam perkembangannya, karena merasa kesulitan untuk menghafal, penarsul mulai menggunakan naskah yang berisi syair tarsul.
Cara penyampaiannya pun, penarsul ini membawa kertas berisi syair Tarsul dan mulai dinyanyikan.
Di sisi lain, secara etimologi, Tarsul sendiri berasal dari dua suku kata yakni Tar dan Sul. Tar sendiri memiliki arti sebuah kalimat atau bait syair yang menjadi pengantar atau permulaan.
Kemudian Sul ini adalah kalimat atau bait syair yang digunakan sebagai penyusul atau balasan dari Tar tadi.
Jika digabungkan, maka Tarsul merupakan sejenis pantun dengan syair bersusul yang saling berbalas-balasan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Jaga Zona Hijau, PPU Aktifkan Kader Kesehatan Cegah Malaria
-
Langkah Bertahap, Enam Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk di Berau
-
Di Kaltim Baru 8 dari 10 Daerah, Kawasan Tanpa Rokok Wajib Diatur Lewat Perda
-
Berburu DANA Kaget: Tips Cepat Dapat Saldo Gratis Akhir Pekan Ini
-
Jaga Sawah, Jaga Ketahanan Pangan IKN: Pemkab PPU Siapkan Regulasi Cegah Alih Fungsi