Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 31 Mei 2024 | 08:15 WIB
Ilustrasi Sampah. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraKaltim.id - Pembangunan tahap I Ibu Kota Nusantara (IKN) yang ditargetkan akan jadi pioneer kota cerdas di Indonesia ini akan selesai di tahun 2024 ini.

Salah satu sorotan dalam pembangunan ini adalah adanya wacana sekitar 60 persen sampah yang ada di IKN bisa didaur ulang.

Wacana ini sejalan dengan prinsip pembangunan sirkuler dan tangguh. Adapun dalam prinsip tersebut nantinya 10 persen dari lahan 256.142 Ha tersedia untuk kebutuhan produksi pangan.

Kemudian, 60 persen daur ulang timbulan limbah padat di tahun 2045 dan 100 persen air limbah akan diolah melalui sistem pengolahan pada tahun 2035.

Baca Juga: Jelang HUT RI di IKN, Hotel Balikpapan Penuh

Hal ini juga yang diungkapkan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang menargetkan 60 persen sampah yang ada di IKN harus bisa didaur ulang atau diolah menjadi produk baru.

Sisanya sekitar 40 persen sampah akan diolah menjadi produk dengan sedikit kandungan residu yang tidak dapat dipulihkan lagi sebesar 10-12 persen yang bisa dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Lantas, bagaimana pengolahan sampah tersebut untuk bisa didaur ulang atau menjadi produk baru?

Rupanya, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan menggunakan teknologi sehingga sampah di IKN tersebut bisa dikonversi menjadi energi atau diolah untuk menghasilkan produk-produk baru.

Untuk memulai hal tersebut, pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di IKN sudah mulai rampung agar sampah-sampah di IKN dapat didaur ulang.

Baca Juga: Wajib Pakai Kendaraan Listrik, IKN Nusantara Jadi Pionir Transportasi Cerdas?

Proses ini juga harus melibatkan para penghuni IKN sendiri nantinya, sebagai contoh akan ada edukasi terkait upaya pengurangan sampah yang baik sejak dini melalui program Sekolahku Minim Sampah bagi anak-anak.

Adapun infrastruktur dasar tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur, sesuai dengan tujuan menjadi Kota Berkelanjutan untuk Dunia.

Alur dari pengelolaan sampah ini adalah dilakukan dari individu sendiri, kemudian di sekitar tempat tinggal akan ada Tempat Penampungan Sementara (TPS).

Nantinya, di TPS tersebut disediakan 5 wadah untuk memilah sampah sesuai jenisnya dan secara berkala sampah-sampah itu akan diangkut menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) pusat.

Kontributor : Maliana

Load More