SuaraKaltim.id - Daya beli masyarakat Bontang kurun 4 tahun terakhir terus menyusut. Dari data yang dirangkum, menunjukkan pengeluaran per kapita atau belanja di rumah tangga menurun setiap tahunnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang rata-rata pengeluaran per kapita/kepala keluarga menurun sepanjang 4 tahun terakhir.
Tren ini terlihat sejak 2020 lalu, rata-rata belanja rumah tangga sebanyak Rp 2,4 juta per bulan. Kemudian angka konsumsi rumah tangga turun di 2021 menjadi Rp 2.071.553.
Tren ini masih bertahan 2 tahun berikutnya, pada 2022 pengeluaran per kapita merosot menjadi Rp 2.023.331. Sedangkan, memasuki 2023 angkanya sedikit naik sekitar Rp 30 ribuan menjadi Rp 2.059.757.
Baca Juga: Prioritaskan Penjahit Lokal, Pemkot Bontang Berdayakan 200 Penjahit Produksi Seragam Sekolah
Kepala BPS Bontang Nur Wahid mengatakan, pengeluaran masyarakat dicatat melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional. Wahid menjelaskan, komponen yang dihitung dalam menilai pengeluaran ialah konsumsi rata rata rumah tangga selama 1 minggu untuk makanan. Kemudian barang bukan makanan yang dimiliki 1 bulan sampai setahun.
"Penyebab turunnya karena adanya pandemi Covid-19. Disurvei itu memang turun selama 4 tahun kebelakang. Tapi ini mulai naik dari 2022 ke 2023 meski belum signifikan," ucap Nur Wahid, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (14/06/2024).
Kemudian angka pengeluaran masyarakat pada 2024 akan keluar setelah survei kedua dilakukan. Biasanya tim akan kembali diterjunkan pada September mendatang. Itu pun dilakukan secara serentak.
"Nanti akan ada keluar lagi surveinya. Kalau kabupaten kota bisa keluar di akhir tahun," sambungnya.
Baca Juga: SilPA Bontang Didepositokan Diam-diam, DPRD Pertanyakan Transparansi
Berita Terkait
-
Prabowo Ingin Ekonomi RI Terbang 8 Persen, Faktanya Tahun Depan Makin Berat
-
Kocar-kacir Kelas Menengah RI, Rata-rata Tabungannya Tinggal Rp1,8 Juta
-
Nasib Kelas Menengah RI Makin Suram, Tahun Depan Penderitaan Belum Hilang
-
Kemensos, BP Taskin, BPS dan Kementerian Terkait Sepakat Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal dari BPS
-
Menhub Proyeksikan 110,67 Juta Orang Wara Wiri Selama Libur Nataru
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Isran Noor Serukan Pilkada Bersih di Tengah Gemerlap KALTIM ONE FESTIVAL
-
Mahasiswa Balikpapan Kampanye Tolak Politik Uang, Suarakan Demokrasi Bersih
-
Airpods Pro Gen 1 Berapa dan Spesifikasinya
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan