SuaraKaltim.id - Keberadaan terumbu karang yang masih hidup dan berfungsi dengan baik ditemukan di Bumi Mulawarman. Biota laut itu ternyata mendukung kehidupan di sekitarnya.
Hal itu terbukti dari survei yang dilakukan Muchlis Efendi, Peneliti Kelautan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman (Unmul). Ia menyebut, penemuannya itu berada di di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Untuk diketahui, Muchlis sudah melakukan survei lainnya di kawasan pesisir Kalimantan Timur (Kaltim). Mulai dari bagian utara provinsi itu, hingga kawasan pesisir bagian paling selatan
Sembari membuka peta provinsi yang menjadi pemilik Ibu Kota Nusantara (IKN) ini, Muchlis menunjukkan tempat unik yang tak banyak orang tahu jika ekosistem pesisir di sana sangat sehat.
“Ini adalah pelabuhan bongkar muat batu bara yang ternyata ekosistemnya bagus untuk kehidupan biota laut,” katanya, kepada Suara.com, Selasa (03/09/2024).
Muchlis menjelaskan, ada perusahaan PT Indominco Mandiri (IMM) di wilayah tersebut. Perusaah itu katanya, memiliki manajemen lingkungan yang baik, sehingga aktivitas bongkar muat batu bara tak mencemari lingkungan.
Kata Muchlis, aktivitas pertambangan di sana secara komersial sudah dilakukan sejak 1997 lalu. Dengan rentan waktu tersebut, diduga perusahan itu mengatur aktivitas tambangnya secara baik.
“Berdasarkan survei yang kami lakukan secara ilmiah, kami melihat PT Indominco Mandiri cukup taat dalam mengatur aktivitas mereka sehingga tak mencemari ekosistem pesisir,” katanya.
Ia memaparkan, kawasan pelabuhan bongkar muat batu bara atau shiploader di Desa Santan Ilir itu memiliki beberapa kapal. Kapal yang bersandar bukanlah kapal biasa, namun vessel atau kapal raksasa yang bermuatan sangat banyak.
Baca Juga: Sulawesi Tengah Jadi Korban IKN: Peningkatan Aktivitas Pertambangan Ancam Lingkungan
Kapal vessel bisa mengangkut hingga 100 ribu ton, sedangkan kapal tongkang cuma mampu memuat 10 ribu ton. Perbandingan itu jika dibayangkan tentu mampu menggambarkan aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut.
Muchlis menyebut, akitivtas pertambangan beririsan langsung dengan ekosistem pesisir, termasuk ekosistem mangrove, terumbu karang serta biota lain di sekitarnya. Sejak lama beroperasi, tentu banyak pihak yang menyaksikan ekosistem di sekitar pelabuhan bongkar muat masih bagus.
“Survei yang kami lakukan bertujuan, pertama, sebagai upaya menggali kenaakeramana hayati di sebuah kawasan. Kebetulan itu kawasan DLKp (Daerah Lingkungan Kerja) PT Indominco. Kita menemukan keberadaan terumbu karang yang masih mampu menampung kehidupan biota laut,” katanya.
Dia tak menampik soal sisi negatif aktivitas pertambangan batu bara, terutama saat bongkar muat. Ceceran batu bara, minyak, hingga dampak dari aktivitas kapal dan alat berat tentu jadi sangat mengkhawatirkan bagi ekosistem pesisir.
“Tapi setelah dilakukan penelitian masih ada terumbu karang dan masih hidup. Bahkan mampu memberi daya dukung biota di dalamnya, baik terumbu karang maupun lamun,” sebut Muchlis.
Perbaikan Database
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
Terkini
-
IKN Terancam Karhutla: Dishut Kaltim Perkuat Zona Penyangga
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh 4,69 Persen, Industri Pengolahan Jadi Penopang
-
Cegah Pungutan Liar, Pemkot Bontang Gulirkan Kartu Pintar untuk Pelajar
-
Jadi Inspektur Upacara di HUT RI ke-80 IKN, Basuki: Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung
-
Gratispol Kaltim Belum Rampung, Unmul Minta Mahasiswa Sabar