Muchlis menyebut, akitivtas pertambangan beririsan langsung dengan ekosistem pesisir, termasuk ekosistem mangrove, terumbu karang serta biota lain di sekitarnya. Sejak lama beroperasi, tentu banyak pihak yang menyaksikan ekosistem di sekitar pelabuhan bongkar muat masih bagus.
“Survei yang kami lakukan bertujuan, pertama, sebagai upaya menggali kenaakeramana hayati di sebuah kawasan. Kebetulan itu kawasan DLKp (Daerah Lingkungan Kerja) PT Indominco. Kita menemukan keberadaan terumbu karang yang masih mampu menampung kehidupan biota laut,” katanya.
Dia tak menampik soal sisi negatif aktivitas pertambangan batu bara, terutama saat bongkar muat. Ceceran batu bara, minyak, hingga dampak dari aktivitas kapal dan alat berat tentu jadi sangat mengkhawatirkan bagi ekosistem pesisir.
“Tapi setelah dilakukan penelitian masih ada terumbu karang dan masih hidup. Bahkan mampu memberi daya dukung biota di dalamnya, baik terumbu karang maupun lamun,” sebut Muchlis.
Baca Juga: Sulawesi Tengah Jadi Korban IKN: Peningkatan Aktivitas Pertambangan Ancam Lingkungan
Perbaikan Database
Pada dasarnya, survei yang dilakukan Muchlis bertujuan untuk memperbaiki database. Sebagai dosen dan peneliti kelautan, tentu perlu mengetahui kondisi persis kelautan yang ada di Bumi Mulawarman.
“Sebagai akademisi, survei ini adalah data keanekaragaman hayati yang harus diketahui. Kebetulan saja berada di kawasan terbatas milik perusahaan. Ini akan memperbaiki database kita,” katanya.
Basis data sangat dibutuhkan pengambil kebijakan, pemerintah utamanya, dalam menentukan sebuah kebijakan. Maka data yang diambil akademisi selalu menjadi acuan.
“Di shiploader PT indominco mandiri, berdasrkan survei, kami temukan keberadaan 12 titik terumbu karang. Baik yang berada di area DLKr (Daerah Lingkungan Kerja), DLKp (Daerah Lingkungan Kepentingan) maupun di luar kawasan,” papar Muchlis.
Baca Juga: Peningkatan Penduduk dan Sampah di Balikpapan: Upaya DLH Mengatasi Volume Harian
Surveinya sendiri dibagi beberapa tahap yang dimulai dari 2021 hingga 2024 ini. Pada tahap awal, survei berupaya membuktikan keanekaragaman hayati di kawasan itu.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
Terkini
-
Minggu Ceria, Buka 3 Link DANA Kaget Hari Ini buat Traktir Keluarga
-
Kumpulan 8 Link DANA Kaget Terbaru, Buruan Klaim Saldo Gratis Sebelum Terlambat!
-
3 Amplop DANA Kaget Bernilai Ratusan Ribu, Bikin Akhir Pekan Tenang
-
Hadiah Spektakuler Dibagikan, BRImo FSTVL 2024 Apresiasi Nasabah Setia BRI
-
Kumpulan 5 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Jangan Tertipu Tautan Saldo Gratis Palsu!