SuaraKaltim.id - Badan Pengawas (Bawaslu) Pemilu Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar sosialisasi dalam mengawasi tindakan politik uang, politisasi SARA, dan black campaign pada masa Pilkada Kaltim 2024 di FUGO Hotel Samarinda, Selasa (12/11/2024).
"Kami mensosialisasikan hal tersebut kepada mahasiswa, media, organisasi kepemudaan dan partai politik guna untuk meminimalisir tindakan tersebut dalam pemilu," kata Komisioner Divisi Hukum dan Sengketa Bawaslu Kaltim, Danny Bunga, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Rabu (13/11/2024).
Danny bilang, melalui sosialisasi tersebut para pendukung pasangan calon (Paslon) dapat lebih berfokus kepada program kegiatannya. Dibandingkan menggunakan cara curang untuk mengendalikan pemilih.
Untuk membentuk pemahaman tersebut, Bawaslu Kaltim mengundang empat akademisi dari berbagai universitas yang tersebar di Samarinda untuk menjelaskan dampak dari tindakan tersebut.
Selain itu, Danny juga menyampaikan, Bawaslu Kaltim telah menerima dan menindaklanjuti beberapa laporan untuk memastikan kelancaran pilkada.
"Rata-rata terkait pembuktian yang harus diperkuat agar dapat dibuktikan dan dinyatakan sebagai pelanggan sesuai dengan undang-undang," jelasnya.
Dengan maraknya politisasi Sara, black campaign, dan politik dalam lingkup sosial maupun di media sosial, Danny menegaskan perlunya dukungan seluruh pihak dalam menjaga kelancaran kontestasi politik.
Menurutnya, dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, Bawaslu memerlukan partisipasi aktif dari media. Hal tersebut untuk membantu program-program Bawaslu Kaltim dalam memitigasi penyebaran tiga poin dalam sosialisasi tersebut.
"Kita juga membutuhkan kerjasama dengan teman-teman media untuk menggaungkan pencegahan terhadap tiga poin tadi," ucapnya.
Baca Juga: Dinasti Politik di Kaltim Berpotensi Rusak Demokrasi, Masyarakat Diminta Waspada
Bawaslu juga menghargai partisipasi masyarakat yang membentuk sebuah komunitas atau kelompok guna meminimalisasi terkhusus politik uang. Sehingga, tidak hanya Bawaslu sendiri yang menjalankan pengawasan terhadap hal tersebut.
"Karena Bawaslu terbatas di sumber daya manusia, kami sangat menghargai partisipasi masyarakat untuk menjangkau masyarakat lainnya," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Terbaru di Hari Minggu, Saldonya Bernilai Rp499 Ribu
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan