Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 16 Desember 2024 | 13:15 WIB
Ilustrasi hujan. Doa ketika turun hujan. [pexels/pixabay]

SuaraKaltim.id - Kepala BMKG Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, menyampaikan bahwa curah hujan di Kalimantan Timur (Kaltim) diperkirakan tinggi selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Hal itu ia sampaikan di Balikpapan, Senin (09/12/2024) lalu.

"Biasanya curah hujan berkisar antara 50 hingga 100 milimeter. Namun, menjelang akhir tahun ini diperkirakan mencapai 300 hingga 400 milimeter," ujar Kukuh, dikutip dari ANTARA, Senin (16/12/2024).

Ia menambahkan, kondisi tersebut tidak hanya terjadi saat Nataru, tetapi berlanjut hingga April 2025. Puncak musim hujan pertama diprediksi pada Januari hingga awal tahun, sementara puncak kedua akan terjadi pada April.

Desember ini menuju puncak musim hujan, dengan curah hujan tinggi yang diperkirakan terus terjadi hingga Lebaran Idul Fitri pada Maret tahun depan,” jelasnya.

Baca Juga: Program PTSL Capai 95,7%, Menteri Nusron Wahid Serahkan Sertipikat di Kaltim

Kukuh mengungkapkan, fenomena ini dipengaruhi oleh siklus La Nina, yaitu anomali iklim yang ditandai dengan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah dan timur lebih dingin dari biasanya. Hal ini memicu peningkatan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kaltim.

“Meski curah hujan tinggi, potensi hujan disertai petir dan angin kencang mulai berkurang dibandingkan periode Oktober lalu,” imbuhnya.

Namun, Kukuh mengingatkan masyarakat di kawasan pesisir untuk mewaspadai potensi banjir rob akibat pasang air laut dan gelombang tinggi.

Selain itu, wilayah perbukitan seperti Balikpapan perlu memperhatikan ancaman tanah longsor, sedangkan kawasan dekat sungai, seperti sekitar Sungai Mahakam, berisiko mengalami luapan akibat hujan deras.

“Daerah Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Mahakam Hulu harus waspada terhadap potensi sungai meluap,” tambahnya.

Baca Juga: Ketua PPDI Kaltim: Jika Bersalah, Agus Harus Bertanggung Jawab Secara Hukum

Ia juga mengapresiasi peran pemerintah dalam mitigasi bencana melalui rapat koordinasi dan kesiapsiagaan. Selain itu, sistem peringatan dini dari BMKG telah diteruskan kepada masyarakat melalui pemerintah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.

Load More