SuaraKaltim.id - Dua individu orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus), Mungky dan Dodo, akhirnya kembali pulang setelah bertahun-tahun hidup sebagai satwa peliharaan ilegal dan menjalani masa rehabilitasi panjang.
Kini keduanya dititiprawatkan di Pusat Suaka Orang utan (PSO) Arsari, yang berada di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Pusat konservasi ini didirikan pada 2019 sebagai hasil kerja sama Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) bersama pemerintah, dengan misi melestarikan orang utan—satwa endemik Kalimantan yang berstatus kritis (critically endangered).
“Melalui kerja sama tripartit antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (Balai KSDA) Kalimantan Timur, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan YAD, PSO Arsari memiliki keinginan untuk memberikan kesejahteraan bagi orang utan jantan dewasa khususnya yang tidak lagi dapat dilepasliarkan ke alam bebas,” ungkap S. Indrawati Djojohadikusumo, Wakil Ketua YAD, dikutip dari keterangan yang diperoleh melalui aplikasi pesan instan, Kamis, 11 September 2025.
Dari Sintang dan Cikananga ke Sepaku
Dalam beberapa bulan terakhir, dua orang utan jantan itu ditranslokasi ke PSO Arsari.
Mungky, yang sebelumnya dirawat di Sintang Orang utan Center (SOC), sudah lebih dari 10 tahun tidak bisa dilepasliarkan karena terlalu lama dipelihara manusia.
“Kalau dari segi fisik dan kesehatan, dia bagus, sehat, anatomis lengkap, tidak ada cacat. [Hanya] yang kami tidak bisa dapat itu tentang data tingkah lakunya. Jadi, kami simpulkan, dikarenakan dia datang sudah besar, sudah sangat lama dipelihara, dia tidak bisa dilepasliarkan,” jelas drh. Vicktor Vernandes, Manajer Program SOC.
Translokasi Mungky dari Sintang menuju Sepaku ditempuh lewat jalur darat dan udara dengan pengawalan ketat.
Baca Juga: Kemenhub Bidik Teluk Balikpapan, Konservasi Orang Utan dan Buaya Jadi Daya Tarik
Murlan Dameria Pane, Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat menegaskan, “Kegiatan ini mencerminkan sinergi antar lembaga dalam pelestarian satwa liar endemik Kalimantan. Kami berharap Mungky dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan aman di habitat barunya.”
Sementara itu, Dodo—orangutan berusia 29 tahun yang sebelumnya dirawat di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga, Jawa Barat—juga resmi dipindahkan pada Juli 2025.
“Walaupun secara medis, Dodo dinyatakan sehat, namun karena ia sudah berada di dalam kandang sejak lahir, insting survive Dodo terbilang sangat kecil. Sehingga kami berharap nantinya Dodo dapat hidup sejahtera berada di pulau suaka,” kata drh. Anatasha Reza Widiantoro, dokter hewan PPS Cikananga.
Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Jawa Barat, Andri Hansen Siregar, menambahkan, “Tantangan utamanya adalah bagaimana kita membentuk kembali perilaku orang utan sebagai satwa liar. Translokasi Dodo ini merupakan sebuah hal yang patut diapresiasi dan didukung oleh banyak pihak.”
Pulau Kelawasan, Rumah Baru Orang Utan di Jantung IKN
Mungky dan Dodo tidak akan dilepasliarkan sepenuhnya, melainkan akan menempati Pulau Kelawasan, kawasan suaka semi-liar yang tengah dibangun di sekitar IKN.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Satpol PP Bongkar Prostitusi Modus 'Kopi Pangku' di Perbatasan Samarinda
-
Pemprov Kaltim Nyatakan Komitmen Reforestasi Hutan Berkelanjutan
-
Insentif Rp6 Juta per Hari Bakal Dipangkas Jika Dapur MBG Tak Sesuai Standar
-
Samarinda Bakal Buka Penerbangan Rute IKN-Malaysia di Februari 2026
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global