-
Universitas Mulawarman (Unmul) memperkuat riset buah Lai Durian untuk menjadikannya varietas unggulan khas Kalimantan Timur (Kaltim) dengan potensi ekonomi tinggi bagi masyarakat.
-
Prof Widi Sunaryo menjelaskan, Lai Durian merupakan hasil persilangan alami antara spesies Durio kutejensis dan Durio zibethinus, dengan keunggulan rasa manis, daging tebal, dan aroma lembut.
-
Unmul mendorong model pengembangan berbasis masyarakat agar warga ikut menjaga budi daya dan menjadikan Lai Durian sebagai ikon durian khas Kaltim yang memperkuat ekonomi lokal.
SuaraKaltim.id - Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda tengah memperkuat riset terhadap buah Lai Durian untuk menjadikannya varietas unggulan khas Kalimantan Timur (Kaltim) yang bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unmul, Prof Widi Sunaryo, di Samarinda, Jumat, 31 Oktober 2025.
"Riset ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari penelitian-penelitian sebelumnya, yang kemudian kami perdalam dan tingkatkan lagi," katanya, disadur dari ANTARA, Sabtu, 1 November 2025.
Menurutnya, penelitian ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga diarahkan untuk menghidupkan kembali potensi buah lokal Kaltim agar mampu bersaing di pasar nasional.
Unmul sebelumnya telah bekerja sama dengan Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kaltim dalam pengembangan bibit durian unggul tersebut.
Prof Widi menjelaskan, varietas lokal seperti Lai Durian memiliki banyak keunggulan—mulai dari rasa manis, daging tebal, warna cerah, hingga aroma yang tidak terlalu menyengat.
“Sejak tahun 2014 pihaknya sudah memperoleh pendanaan pusat melalui Program Riset Unggulan Terpadu. Judul risetnya adalah Eksplorasi Lai-Durian,” ujarnya.
Ia memaparkan bahwa jika durian pada umumnya dikenal sebagai Durio zibethinus, maka Lai termasuk spesies Durio kutejensis yang pertama kali ditemukan di wilayah Kutai.
Persebarannya meliputi Kutai Barat (Kubar), Kutai Timur (Kutim), dan Kutai Kartanegara (Kukar), dengan pusat utama di kawasan Batuah.
Baca Juga: Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim
Ketertarikan Unmul untuk mendalami riset ini muncul setelah mengikuti kontes durian di Kalimantan Utara, di mana muncul varietas unggulan seperti Lai Kayan dan Lai Mandong.
“Setelah kami pelajari, ternyata buah-buah tersebut bukan lai murni, melainkan hasil persilangan alami antara lai dan durian,” ucapnya.
“Dari situlah muncul istilah lai durian,” tambah Widi.
Secara fisik, buah lai durian memiliki ciri khas berwarna kuning cerah, berbeda dengan lai murni yang berwarna oranye. Namun, pengembangannya di masyarakat masih terbatas.
“Di wilayah Mandong misalnya, hanya beberapa pegawai dinas yang memiliki pohonnya,” kata Widi.
Menurutnya, tantangan utama pengembangan lai durian adalah minimnya dukungan dan perawatan di tingkat masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
CEK FAKTA: Puan Minta Kejagung Tak Zhalimi Koruptor
-
CEK FAKTA: Surat Terbuka Diaspora Belanda untuk Prabowo
-
Dari APBN ke KPBU, Pembangunan IKN Didesain Efisien dan Terintegrasi
-
Judi Online Diduga Jadi Pemicu, Kematian Briptu A Guncang Internal Polri
-
Misteri Kematian Briptu A di Aspol Samarinda, Polisi Telusuri Dugaan Bunuh Diri