Kebutuhan Daging Sapi di Bumi Mulawarman Setiap Tahun Capai 100 Ribu Ekor, Tenaga Lokal Hanya Mampu 25 Persen

Termasuk usaha yang rencananya akan dilaksanakan adalah pemanfaatan lahan eks tambang bisa dipergunakan untuk sub sektor peternakan."

Denada S Putri
Senin, 04 April 2022 | 21:45 WIB
Kebutuhan Daging Sapi di Bumi Mulawarman Setiap Tahun Capai 100 Ribu Ekor, Tenaga Lokal Hanya Mampu 25 Persen
Pembeli memegang daging yang digantung di pasar. [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menyebutkan, setiap tahun kebutuhan daging sapi masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Kawasan Usaha Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi mengatakan, rata-rata setiap tahunnya butuh 100 ekor.

“Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Kaltim, setiap tahunnya kita membutuhkan 60 ribu ekor sapi. Untuk daging beku setara 40 ribu ekor sapi,” ujarnya dilansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (4/4/2022).

Ia menjelaskan, kemampuan lokal Kaltim untuk memenuhi kebutuhannya tak sampai 50 persen. Yakni hanya 25 persen saja.

Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Kota Samarinda dan Sekitarnya Senin 4 April 2022

Karenanya untuk mendukung program swasembada daging sapi, Pemprov Kaltim menggalakan peternakan sapi, dengan menggandeng peternak lokal dalam program penggemukan.

“Termasuk usaha yang rencananya akan dilaksanakan adalah pemanfaatan lahan eks tambang bisa dipergunakan untuk sub sektor peternakan. Karena di Kaltim sendiri banyak lahan pasca tambang yang nantinya bisa dipergunakan untuk peningkatan jumlah populasi ternak, sehingga Kaltim bisa swasembada daging sapi,” jelasnya

Menurutnya, peluang peternakan sapi di Kaltim ke depan cukup besar. Apalagi Kaltim sudah ditetapkan menjadi ibu kota Negara (IKN). Sehingga kebutuhan daging juga akan meningkat.

“Dengan kehadiran 2,5 juta penduduk luar ke Kaltim khususnya ke IKN, tentu kebutuhan akan sapi juga meningkat, termasuk daging ayam, telur dan susu, dan potensi-potensi itu harus dipikirkan dari sekarang,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Peran serta semua pihak dibutuhkan. Bukan hanya dari pemerintah maupun swasta saja.

Baca Juga:Jalan Rusak Depan Bandara APT Pranoto Bakal Mulus, Diklaim Jadi Anggaran Terbesar di 2022

“Bagaimana upaya kita untuk memenuhinya, peran serta semua pihak, bukan saja pemerintah tetapi swasta. Tentu sangat diharapkan bisa berkontribusi dalam subsektor peternakan,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini