SuaraKaltim.id - Di dalam rumah petak berukuran sederhana, di pangkal gang sempit di Kelurahan Kanaan, 2 pasangan suami istri (Pasutri) terbaring lemah.
Suaminya bernama Jemy Elfies Takumangsa. Usianya 62 tahun. Sedangkan istrinya bernama Indrawati yang 5 tahun lebih muda. Keduanya menghabiskan hari-hari di atas matras tua yang sudah tipis.
Di rumah petak milik warga di Gang Sion 3, RT 05, Kelurahan Kanaan, Bontang Barat mereka di rawat oleh kedua buah hatinya, Eka Putra dan Jein Maharani.
Penuturan Eka, ibunya mulai lemah hingga lumpuh sejak 2008 lalu. Penyakit stroke merenggut sendi-sendinya untuk bergerak.
Musibah kembali menimpa mereka, giliran ayahnya, tulang punggung keluarga ikut terserang penyakit serupa medio 2021 lalu.
"Bapak jatuh pas bawa motor, dari situ langsung lumpuh sampai sekarang," ungkap putra sulungnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (16/10/2022).
Ayahnya divonis dokter komplikasi jantung dan sakit paru. Pria dengan keahlian menyelam itu kini terbujur lemah di kasur.
Pengobatan sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan. Seharusnya, setiap dua pekan ayahnya kontrol di rumah sakit. Tapi, tak ada kendaraan layak untuk membopong Jemy ke sana.
Pernah satu waktu, Eka menyewa mobil demi kontrol ayahnya. Biaya Rp 200 ribu terlalu mencekik, makanya kontrol kesehatan tak lagi disanggupi. "Sering ditanya dokter, kok bapak tidak dibawa. Saya bilang tidak ada kendaraan dok," tutur Eka.
Baca Juga:Pinkan Mambo Bisa Beli 10 Mobil Saat Keluar dari Duo Ratu Tahun 2004, Tapi Kini Berubah
Di rumah ini, keluarga Jemy menumpang. Sejak sakit menahun, pemilik rumah tak menarik iuran sewa.