SuaraKaltim.id - Tempe daun, selain memiliki rasa khas juga mempunyai nilai jual di pasaran. Jenis makanan kedelai itu sudah lama diproduksi oleh masyarakat secara individu di Kecamatan Loa Kulu.
Salah satunya di Desa Loh Sumber. Selama ini, pengrajin hanya membuat dan menjual sehingga tidak ada variasi yang dikembangkan.
Tak ingin terjebak di lingkaran tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Loh Sumber mencoba mengembangkan tempe daun menjadi keripik. Atau keripik tempe.
Pengelolaan produk ini telah berjalan selama enam bulan. Digarap oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Baca Juga:Sekda Kukar Buka FGD Permendagri No 96/2017 Tentang Kerjasama Desa
"TP PKK sudah ada berkegiatan pengelohan, dan akan kami kembangkan terus. InsyaAllah akan diproduksi massal," kata Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (26/5/2023).
Ia menjelaskan saat ini pengelolaan tempe dilakukan sendiri oleh TP-PKK. Mulai dari pembuatannya sampai jadi keripik tempe siap saji.
Ia menuturkan ke depannya, para pengerajin tempe di Desa Loh Sumber akan dikumpulkan. Kemudian, diberikan edukasi.
Ia mengatakan lagi, produksi massal perlu dukungan dan kerja sama pengrajin tempe. Sehingga, peningkatan ekonomi masyarakat dapat dirasakan secara merata.
"Kami juga butuh masukan dari pengerajin tempe, dan akan kolaborasikan supaya pengembangan tempe nanti menjadi produk andalan Loa Kulu, khususnya Desa Loh Sumber," tutupnya.
Baca Juga:Terdiri dari 4 Kloter, Pemkab Kukar Lepas 531 Calhaj