SuaraKaltim.id - Jadi salah satu sungai terpanjang di Kalimantan Timur (Kaltim), Sungai Mahakam ternyata mempunyai cerita rakyat yang melegenda.
Cerita tersebut berhubungan dengan hewan endemik yang banyak ditemukan di Benua Etam. Yakni Pesut atau Pesut Mahakam.
Pesut merupakan hewan mamalia yang mirip dengan lumba-lumba dan dijadikan sebagai simbol dari Provinsi Kaltim. Dikutip dari laman Kutai Kartanegara (Kukar), berikut cerita legenda tentang lumba-lumba air tawar tersebut.
Dahulu kala di sekitar Sungai Mahakam, hiduplah seorang Ayah yang tinggal bersama dua orang anaknya setelah ditinggal sang istri yang sakit.
Baca Juga:Mantap! Pertamina Hulu Mahakam Catat Rekor Baru Pengeboran Sumur di Wilayah Kerja Mahakam
Selain berjualan kayu bakar di pasar, sang Ayah berperan juga sebagai ibu untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti memasak, membersihkan rumah dan mencuci pakaian.
Namun karena kelelahan dan tidak sanggup, ayah itu memutuskan untuk menikah lagi dengan perempuan cantik agar dibantu mengurusi pekerjaan rumah tangga. Setiap hari ibu tiri itu menyiapkan masakan dan kebutuhan keluarga barunya hingga kehadirannya membuat ayah dan anak-anak menjadi bahagia.
Namun lama kelamaan sikap ibu tiri itu berbalik dan kerap berkata kasar saat ayah sedang pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Bahkan anak-anak sampai dipukul karena tidak sanggup memenuhi keinginan ibunya untuk pergi mengambil air di sungai.
Suatu hari Ibu tiri menyuruh anak-anak untuk pergi ke hutan mencari kayu bakar tetapi anak-anak malah semakin jauh masuk ke dalam hutan hingga kesulitan untuk pulang karena telah kelelahan dan lapar.
Akhirnya mereka terus berjalan menyusuri hutan hingga akhirnya menemukan sebuah sungai kecil yang terdapat banyak pohon pisang dengan buahnya yang matang dan harum. Mereka pun langsung memakan buah pisang itu dengan lahap dan memutuskan untuk tidur di hutan.
Baca Juga:Kaya Budaya, Kaltim Punya Belasan Bahasa Daerah
Setelah anak-anak sampai di rumah dengan kayu bakar yang cukup, mereka mengeluh lapar dan meminta makanan kepada ibu. Karena tak ada orang, mereka ke dapur dan mendapatkan sepanci ketan yang masih hangat dan memakannya sampai habis.
Tetapi ibu dan ayah datang dan terkejut melihat nasi ketan yang telah habis tak tersisa. Ibu tiri justru menuduh anak-anak baru pulang setelah dua hari bermain di luar dan ayahnya percaya hingga memarahi mereka.
Akibat emosi sang Ayah menyebut "Dasar anak nakal, kalian anak manusia atau ikan?" dan tiba-tiba terdengar petir hingga kedua anak itu merasakan panas di seluruh badan dan menjadi hitam hingga mareka segera berlari menuju sungai.
Tak lama tubuh anak-anak itu berubah menjadi sepasang ikan dan pergi menyusuri sungai. Sang Ayah yang melihat kejadian itu pun menangis dan menyesal atas apa yang dia ucapkan.
Dan begitulah asal-usul legenda pesut Mahama yang dipercaya menghuni Sungai Mahakam.