SuaraKaltim.id - Kalimantan Timur (Kaltim) memang kaya budaya. Daerah ini memiliki banyak ragam bahasa daerah yang terkenal.
Umumnya masyarakat Kaltim menggunakan dua bahasa utama. Yakni bahasa Indonesia dan bahasa Banjar.
Oleh masyarakat setempat, Bahasa Banjar sendiri disebut juga sebagai bahasa Banjar Samarinda. Bahkan, ada bahasa Jawa dan bahasa Bugis juga yang digunakan oleh masyarakat Benua Etam.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengungkapkan ada 16 bahasa daerah yang dimiliki.
Baca Juga:Dari Pantai sampai Hutan Mangrove, Ini 5 Objek Wisata Alam yang Menarik di Kaltim
"Kaltim memiliki sekitar 16 bahasa daerah dan tidak menutup kemungkinan itu berkembang dari sub-sub bahasa yang lain. Seperti masyarakat Dayak itu punya sub-sub suku yang memiliki bahasa-bahasa sendiri. Yang tercatat itu baru 16 dan bisa jadi akan lebih dari itu," katanya, dikutip dari laman resmi pemerintah Provinsi Kaltim, Rabu (09/08/2023).
Bahkan, dia menyebut anak sekolah di Kaltim memiliki kurikulum baru yang mengharuskan beberapa pelajaran menggunakan bahasa daerah.
Dikutip dari laman Kemendikbud RI, berikut daftar 16 bahasa yang dituturkan oleh warga di Kaltim:
1. Aoheng
Bahasa Aoheng (Penihing) dituturkan oleh masyarakat di Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca Juga:Sebelum Zaman Kolonial, Berikut Daftar Kesultanan yang Ada di Benua Etam
2. Bahau Diaq Lay