Korban Pelecehan Seksual Oknum Pimpinan Ponpes di Bontang Diancam Agar Tak Mengaku

Tapi korban mengaku justru menerima pelecehan seksual dari pria yang juga terdaftar sebagai caleg dari Dapil Bontang Selatan itu.

Denada S Putri
Jum'at, 01 Desember 2023 | 15:15 WIB
Korban Pelecehan Seksual Oknum Pimpinan Ponpes di Bontang Diancam Agar Tak Mengaku
Ilustrasi pelecehan santri. [Ist]

SuaraKaltim.id - Korban yang melaporkan oknum pimpinan pondok pesantren (Ponpes) rupanya mencatat tiap kejadian dugaan kasus asusila yang menimpanya. Santri yang masih di bawah umur itu, bahkan diancam agar mengaku perbuatan dilandaskan atas dasar suka sama suka. 

Korban yang didampingi sang kakak sempat memperlihatkan catatan itu kepada jurnalis jaringan media ini. Salah satunya, saat pimpinan ponpes menghubungi korban melalui handphone milik santri yang lain pada Pukul 01.30 Wita dini hari.

Kemudian di waktu yang lain, korban juga diminta menyetor hafalan Al-Qur.an pukul 00.00 Wita. Hal itu diduga dilakukan di dalam kamar oknum pimpinan ponpes tersebut. 

"Itu sudah jelas ada ajakan, paksaan dan kegiatan tidak masuk akal. Nelpon malam-malam," katanya, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (01/12/2023).

Baca Juga:Korban Pelecehan Seksual Oknum Pimpinan Ponpes di Bontang Catat Tiap Aksi Bejat yang Dialami

Aksi pelecehan seksual disebut pertama kali terjadi di Agustus 2022 lalu. Saat itu korban diminta datang ke kamar pimpinan ponpes untuk setor hafalan sekira pukul 00.00 Wita.

Tapi korban mengaku justru menerima pelecehan seksual dari pria yang juga terdaftar sebagai caleg dari Dapil Bontang Selatan itu. 

Korban mengaku pelecehan  terjadi berulang kali. Kejadian ini tentu saja sempat membuat korban depresi. Bahkan karena merasa berdosa dan tak lagi suci, korban kehilangan semangat untuk menghafal Alquran. 

Ketika korban angin-anginan untuk menghafal Alquran ini, pimpinan ponpes sempat menegur dan memanggil korban ke ruang kerjanya. Saat itu korban diminta bersumpah agar lebih giat menghafal.

Ternyata tak sampai di situ, santri itu juga dipaksa bersumpah bahwa tindakan yang dilakukan pelaku terhadap korban didasari atas dasar suka sama suka.

Baca Juga:Dilaporkan Karena Kasus Asusila, Oknum Pimpinan Ponpes di Bontang Terdaftar Caleg

"Terus kok itu pelaku malah mengancam adik saya. Kalau disuruh sumpah karena mau sama mau. Itu semua ditulis di dalam catatan," kata kakak korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini