SuaraKaltim.id - Seorang petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kampung Giring-giring, Kecamatan Biduk-biduk, Berau meninggal dunia setelah melakukan pengamanan Pemilu 2024 pada pemilu 14 Februari lalu.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 001 Kampung Giring-giring Kecamatan Bidukbiduk, Nada Septiani membenarkan bahwa terdapat petugas linmas yang meninggal dunia.
"Memang linmas kami meninggal, tapi bukan karena pemilu kemarin," ungkapnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (19/02/2024).
Ia menjelaskan, Linmas yg meninggal itu memang sudah sakit sebelum datang ke TPS. Adapun kronologis kejadiannya, pada Rabu 14 Februari 2024 pukul 07.00 Wita, Mansyah belum datang ke lokasi TPS 001. Padahal, acara pembacaan sumpah janji akan dimulai.
Baca Juga:Bawaslu Samarinda Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Hak Suara di Dua TPS
Beberapa menit kemudian, almarhum (Mansyah, red) datang memakai baju linmas dengan wajah pucat, kemudian langsung duduk dan diam. Sekira pukul 09.00 Wita, informasi dari petugas KPPS bahwa linmas tersebut mengalami muntah-muntah.
"Jadi saya menyarankan untuk beliau lebih baik pulang ke rumah istirahat atau sekalian dibawa ke puskesmas. Dan akhirnya beliau pulang ke rumahnya," katanya.
Sementara, pernyataan dari keluarga, sebelum dilarikan ke Puskesmas Biduk Biduk, Mansyah mengeluh pusing, mual dan muntah dikarenakan begadang menjaga TPS 01 Kampung Giring-Giring selama dua malam.
“Almarhum dikatakan sempat menolak dibawa ke puskesmas dan meminta untuk istirahat di rumah saja, hingga pada akhirnya dehidrasi akibat muntah secara terus menerus,” papar Nada.
Kemudian, keluarga membawa Mansyah ke Puskesmas Biduk Biduk pukul 20:50 Wita. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien diberikan bantuan oksigen. Pada pukul 06:40 Wita Mansyah dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga:Cinta dan Suara Bersatu, Dekorasi Unik Menarik Pemilih di TPS 22 Samarinda