Choliq Hidayah, Pemuda Inspiratif yang Ubah Sampah Aluminium Jadi Baling-Baling Kapal Berkualitas

Upaya membangun teknologi ini tak mudah, di awal Choliq sempat kesulitan mendapat hasil yang kokoh.

Denada S Putri
Senin, 01 Juli 2024 | 17:40 WIB
Choliq Hidayah, Pemuda Inspiratif yang Ubah Sampah Aluminium Jadi Baling-Baling Kapal Berkualitas
Choliq (baju hitam) menunjukkan hasil karyanya baling-baling kapal berbahan limbah alumunium dan besi kepada pegawai Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Bontang di workshop produksinya, di Kelurahan Telihan. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Choliq Hidayah, pemuda 24 tahun asal Loktuan mencatatkan namanya sebagai pemuda pelopor yang menginspirasi tingkat nasional. Dari tangannya putra pasangan Rusnaini dan Muhammad Arsyad ini berhasil menciptakan baling-baling kapal dari bahan daur ulang. 

Karyanya berhasil mengantarkan Kelurahan Gunung Telihan sebagai Juara 1 tingkat nasional dalam kategori Desa Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) pada medio 2023 lalu. Koordinator Program Peleburan Aluminium Bank Sampah Telihan Recycle ini menciptakan karyanya dengan peralatan sederhana. 

Choliq menutaskan studinya di Institut Teknologi Kalimantan pada 2021 lalu. Di kampusnya, ia menggeluti pendidikan Teknik Material dan Metarulgi yang mempelajari pengolahan logam diubah menjadi barang bermanfaat bagi manusia.

Selepas kuliah, Choliq terlibat dalam aktivitas pengolahan sampah di Telihan Recyle, Jalan Asmarwarman, Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat. Dengan bekal ilmu yang diperoleh, ia mencoba memanfaatkan aluminium bekas seperti minuman kaleng untuk dileburkan.

Baca Juga:Sinergi Pusat-Daerah dan Riset Jadi Kunci Sukses Pariwisata Kaltim di Era IKN

Pemuda yang besar di lingkungan pesisir ini mencoba memanfaatkan olahan alumnium menjadi baling-baling kapal. Ide ini terlintas karena pengalamannya sering bertandang ke Kampung atas air, Selambai, Loktuan. 

“Langsung berpikir kesitu, berangkat dari pemikiran itu dan sebagai mitra perusahaan LNG Badak disuruh ngajuin presentasikan seperti apa programnya,” kata Choliq, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (01/07/2024).

Upaya membangun teknologi ini tak mudah, di awal Choliq sempat kesulitan mendapat hasil yang kokoh. Almunium dari bekas minuman kaleng rupanya terlalu lunak, sehingga ia mencoba menambahkan limbah dari bengkel untuk dicampurkan. 

Inovasinya itupun diuji di Kota Balikpapan dengan baling-baling komersial dan baling-baling dari Pulau Jawa. Baling-baling kapal punya dia tingkat kekerasannya lebih tinggi, dibanding kedua jenis baling-baling yang diuji bersamaan.

Di Jual ke Luar Kalimantan 

Baca Juga:Geger Pilkada Kukar: KTP Mahasiswa Diduga Dipalsukan untuk Dukung Paslon Independen

Choliq dan kawan-kawannya telah memproduksi ribuan baling-baling kapal yang inovatif ini. Ide cemerlangnya tidak hanya memberikan solusi terhadap pengelolaan limbah aluminium, tetapi juga menawarkan produk yang memiliki kualitas dengan harga ekonomis untuk nelayan. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per baling-baling. Mereka juga menyediakan garansi untuk konsumen, seperti baling-baling patah bisa ditukar dengan produk baru, cukup membayar Rp 10 ribu saja. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini