Waspada DBD! Kaltim Catat 1.375 Kasus Sejak Awal Tahun

Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Kaltim, Kota Balikpapan menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, mencapai 439 kasus.

Denada S Putri
Minggu, 20 April 2025 | 15:48 WIB
Waspada DBD! Kaltim Catat 1.375 Kasus Sejak Awal Tahun
Ilustrasi pasien DBD. [Ist]

Penyakit ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Memahami lebih dalam tentang DBD, mulai dari penyebab, gejala, hingga pencegahannya, sangat penting untuk melindungi diri dan komunitas dari penyakit ini.

Penyebab dan Penularan DBD

Penyebab utama DBD adalah virus Dengue yang memiliki empat serotipe berbeda (DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4).

Baca Juga:Di Balik Tragedi Muara Kate: Jejak Hauling, Pembunuhan, dan Suara yang Tak Didengar

Seseorang dapat terinfeksi DBD lebih dari satu kali seumur hidupnya, namun infeksi kedua dengan serotipe yang berbeda seringkali menyebabkan gejala yang lebih parah.

Penularan virus Dengue terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina yang telah terinfeksi virus tersebut.

Nyamuk ini biasanya aktif menggigit pada pagi hingga sore hari. Setelah menggigit seseorang yang terinfeksi virus Dengue, nyamuk tersebut akan membawa virus di dalam tubuhnya dan dapat menularkannya kepada orang lain saat menggigit kembali setelah masa inkubasi virus dalam tubuh nyamuk.

Gejala-gejala DBD

Gejala DBD dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala awal seringkali mirip dengan penyakit flu biasa, namun dapat berkembang menjadi lebih serius dalam beberapa hari. Beberapa gejala umum DBD meliputi:

Baca Juga:Diskominfo Kaltim Gelar Coaching EPSS 2025, Siapkan Perangkat Daerah Hadapi Evaluasi Statistik

  • Demam tinggi mendadak (38-40 derajat Celsius) yang berlangsung selama 2-7 hari.
  • Sakit kepala parah, terutama di belakang mata.
  • Nyeri pada otot, tulang, dan sendi.
  • Mual dan muntah.
  • Ruam kemerahan pada kulit yang muncul 2-5 hari setelah demam.
  • Perdarahan ringan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie).

Pada kasus yang lebih parah, yang dikenal sebagai Demam Berdarah Dengue Berat (DBD Berat) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), dapat terjadi gejala-gejala seperti:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini