“Kami akan buat program kalau ini benar-benar akan ditindak lanjuti,” tegasnya.
Selain Gratispol, program pendidikan juga diperkuat melalui rencana pembangunan Sekolah Rakyat, yang menjadi bagian dari Asta Cita Prabowo.
Dari 53 daerah yang ditunjuk untuk pembangunan sekolah tersebut, tiga berada di Kaltim, yaitu Kutai Kartanegara (Kukar), Samarinda, dan Penajam Paser Utara (PPU).
Samarinda dinilai paling siap oleh Kementerian Sosial karena kesiapan lahan dan dokumen administrasi.
Baca Juga:Dana Jumbo Rp 750 Miliar, Pokja 30 Minta Publik Ikut Kawal Pergub Gratispol
Proses verifikasi dan validasi program Sekolah Rakyat dilakukan pada 21 April 2025 di Jakarta, dan Samarinda dinyatakan lolos karena telah memenuhi syarat utama.
“Sekolah Rakyat kita dinyatakan lolos verifikasi, bahkan kita yang dianggap salah satu daerah yang paling siap dari 53 daerah di Indonesia,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa data untuk program ini sudah terintegrasi dengan berbagai kementerian dan akan diverifikasi secara langsung di lapangan oleh pemerintah pusat.
“Kalau data semua terverifikasi. Data siswa dari Dinas Sosial, data kesiswaan dari Disdikbud, semuanya tersambung dalam satu data Indonesia. Status tanah, keadaan tanah, dan lain sebagainya pasti akan diverifikasi. Belum lagi tim pusat akan langsung ke daerah untuk melakukan verifikasi faktual (verfak) lapangan,” katanya.
Lokasi pembangunan sekolah berada di kawasan Palaran, tepat di samping Stadion Madya. Sambil menunggu pembangunan rampung pada Juli 2025, kegiatan belajar sementara akan dilakukan di SMA Melati, Loa Janan Ilir.
Baca Juga:Pemprov Kaltim Siapkan Badan Pengelola Gratispol, Ini Rencana Lengkapnya!
Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial telah menetapkan anggaran pembangunan Sekolah Rakyat di Samarinda sebesar Rp 280,07 miliar.