SuaraKaltim.id - Website gratispol.kaltimprov.go.id mengalami server down akhir-akhir ini.
Sejumlah warga Kaltim mengeluhkan kondisi tersebut, lantaran tidak bisa mengakses website untuk pendaftaran program pendidikan gratis Gubernur-Wakil Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud-Seno Aji.
Sejak di-launching pada 21 April 2025 lalu, website gratispol rupanya sudah bisa diakses oleh masyarakat Kaltim, khususnya untuk mencari informasi terkait persyaratan, mekanisme, serta pendaftaran program tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, sejumlah warga Kaltim mengutarakan keluhan terkait server down di kolom komentar akun @gratispol. Melalui laman website yang ada, saat mengklik daftar sekarang, termuat tulisan 500 | SERVER ERROR.
Baca Juga:Rp 750 Miliar Digelontorkan, Pemprov Kaltim Wujudkan Pendidikan Gratis SMA-S3
"Kenapa servernya saya eror terus ya," ucap akun @clr., disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Sabtu (26/04/2025).
"Server down euy," tambah akun @flo.*****
Mereka menilai bahwa website gratispol belum sempurna. Perlu adanya perbaikan serta penyempurnaan website demi keamanan serta kenyamanan bagi masyarakat saat mengakses.
"Mohon maaf, ini di websitenya untuk bagian pemilihan perguruan tingginya tidak muncul daftar PT nya, dan bagian prodi juga tidak muncul daftarnya, jadi tidak bisa next. Mohon perbaikannya," sebut akun @rerz*******
Terpisah, salah satu tim IT Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya perbaikan terhadap website Gratispol.
Baca Juga:Setelah Gratispol, Pemprov Kaltim Sasar Program Perumahan untuk MBR
"Ini sedang kami perbaiki," jawabnya pada Sabtu (26/04/2025).
Sebagai informasi, soal mengapa website gratispol mengalami server down, pihak IT belum bisa menjelaskan lebih jauh.
![Launching program Gratispol oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/26/59348-launching-program-gratispol-oleh-gubernur-kaltim-rudy-masud-ist.jpg)
Gratispol dan Sekolah Rakyat, Wujud Komitmen Kaltim Dukung Visi Prabowo
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud, secara resmi meluncurkan program Gratispol di Gedung Plenary Hall Sempaja, Senin (21/04/2025) kemarin.
Program tersebut merupakan bagian dari janji kampanye pasangan Rudy Mas'ud dan Seno Aji, yang tetap dijalankan meskipun terdapat kebijakan efisiensi anggaran di tingkat nasional.
Gratispol dipandang sebagai langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan layanan pendidikan dan kebutuhan dasar masyarakat.
Program ini mencakup pemberian pendidikan gratis dari jenjang SMA hingga S3, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Selain itu, tersedia pula bantuan seragam gratis untuk siswa SMA negeri dan swasta yang akan diberikan dua kali dalam setahun.
Fasilitas lain yang disediakan antara lain layanan berobat gratis dengan iuran BPJS kelas III yang ditanggung oleh Pemprov, akses wifi gratis di 1.038 desa/kelurahan untuk mendukung pembelajaran, informasi, dan kegiatan usaha, program umrah dan wisata religi gratis bagi penjaga rumah ibadah sebagai bentuk apresiasi, serta pemberian makanan bergizi gratis untuk anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Seluruh program ini selaras dengan Asta Cita keempat Presiden Prabowo, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia, termasuk bidang pendidikan, kesehatan, teknologi, olahraga, kesetaraan gender, dan peran pemuda serta penyandang disabilitas, dengan beberapa penyesuaian untuk kebutuhan masyarakat Kaltim.
Dalam hal pendidikan, Rudy Mas’ud menilai bahwa rendahnya tingkat pendidikan di Kaltim berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas dan etos kerja, yang kemudian berujung pada kemiskinan struktural.
Mulai dari layanan dasar inilah Rudy Mas’ud berkomitmen untuk memprioritaskan pembangunan selama lima tahun masa jabatannya sebagai Gubernur Kaltim, dengan semangat “Kaltim menuju generasi emas.”
“Saya berdiri disini tidak lebih sebagai pelayan masyarakat Kaltim yang ingin membuat masyarakat lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih bermartabat,” ucap Rudy dalam sambutannya.
Guna menjalankan program ini, Pemprov Kaltim telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 750 miliar, termasuk melakukan refocusing dari pos-pos yang dinilai tidak prioritas.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah masyarakat Kaltim saat ini berada di angka 10,02 tahun, masih di bawah standar nasional 12 tahun. Melalui Gratispol, pemerintah provinsi menargetkan peningkatan lama belajar masyarakat Kaltim.
“Tidak lagi hanya sampai 12 tahun anak-anak Kaltim mengenyam pendidikan, tapi sudah sampai dengan 15 tahun bahkan lebih daripada itu,” katanya.
Tak hanya difokuskan untuk wilayah Kaltim, program ini juga memberi peluang pendidikan hingga ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
Sebagai bagian dari pelaksanaannya, sebanyak 53 perguruan tinggi negeri dan swasta di Kaltim yang memiliki akreditasi minimal B telah diajak bekerja sama untuk mendukung program pendidikan gratis ini.