SuaraKaltim.id - Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda kian mempertegas perannya sebagai simpul logistik penting di Kalimantan Timur (Kaltim), menyusul selesainya pembangunan gedung kargo lini dua.
Fasilitas baru ini membuka peluang ekspansi bagi pelaku usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) yang ingin mengakses pasar Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sekitarnya.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Layanan Umum Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto, di Samarinda, Minggu, 4 Mei 2025.
"Selesainya pembangunan sepuluh konter di gedung kargo lini dua ini merupakan langkah maju dalam meningkatkan kapasitas layanan kargo di bandara kami," kata Maeka Rindra Hariyanto, disadur dari ANTARA, Selasa, 6 Mei 2025.
Baca Juga:Wujudkan Bandara yang Ramah Penumpang, APT Pranoto Samarinda Bangun Selasar Penghubung Terminal
Dengan fasilitas yang diperbarui, Bandara APT Pranoto semakin siap menjadi tulang punggung distribusi barang dan logistik udara bagi wilayah Kalimantan Timur, termasuk mendukung pembangunan dan aktivitas di kawasan IKN.
"Kami berharap, dengan adanya fasilitas ini, pertumbuhan ekonomi regional dapat semakin merata dan berkelanjutan," tambah Maeka.
Didukung infrastruktur dan lokasi yang strategis, bandara ini juga dinilai mampu memberikan efisiensi operasional bagi perusahaan EMPU yang ingin membuka layanan di kawasan bandara.
Hal ini diperkuat dengan kemitraan antara pengelola bandara dan PT Anugrah Cargo melalui skema pemanfaatan lahan.
Sebagai bandara kebanggaan Kaltim, APT Pranoto kini memegang peran ganda: melayani pergerakan penumpang dan mengelola distribusi kargo secara lebih efisien dan kompetitif.
Baca Juga:Bandara APT Pranoto Samarinda Prediksi Kenaikan Penumpang 30% di Semester II 2024
"Dengan begitu, kini Bandara Samarinda memperkuat posisinya sebagai penggerak logistik udara di Kalimantan Timur sekaligus penopang Ibu Kota Nusantara (IKN)," jelas Maeka.
Fasilitas kargo baru ini juga memperluas akses bagi pelaku usaha lokal dari berbagai daerah seperti Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Bontang, dan Samarinda untuk memasarkan produk unggulan mereka ke seluruh Indonesia.
Menurut catatan 2024, Bandara APT Pranoto mencatatkan volume kargo sebesar 4.183.670 kilogram, meningkat 18 persen dari tahun sebelumnya. Pelayanan kargo di bandara ini sendiri telah beroperasi sejak 2020.
Bandara APT Pranoto Hidup hingga Malam, Mobilitas Warga Kian Mudah
Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto di Samarinda, tengah mempersiapkan perluasan jam operasional hingga malam hari demi meningkatkan konektivitas wilayah, terutama sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Salah satu langkah awalnya adalah, melayani penerbangan malam dari Jakarta melalui maskapai Super Air Jet.
"Dalam waktu dekat, kami beroperasi sampai malam pukul 20.00 WITA," ujar Kepala UPBU Kelas I APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto, pada Rabu, 30 April 2025.
Maeka menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan maskapai untuk memastikan peresmian operasional malam bisa dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).
Langkah ini sekaligus menjadi penanda resmi peningkatan layanan penerbangan di Bandara APT Pranoto.
Adapun Super Air Jet direncanakan akan tiba dari Jakarta pada malam hari dan bermalam di Bandara APT Pranoto.
Pesawat itu akan lepas landas kembali menuju Jakarta pada pukul 07.15 WITA keesokan harinya.
Distrik Manager Lion Air Kaltim, M Zaini Bire, membenarkan bahwa Super Air Jet akan mulai mengoperasikan jadwal malam menuju Samarinda sekitar 10 Mei 2025.
Sementara itu, Lion Air masih menjalankan penerbangan Batik Air setiap dua hari sekali dari Samarinda ke Jakarta pada pukul 18.30 WITA, sembari menunggu slot untuk penerbangan malam Super Air Jet pukul 19.30 WITA dari APT Pranoto ke Jakarta.
Bire juga memastikan, operasional malam dari Super Air Jet telah mendapatkan lampu hijau dari manajemen Bandara APT Pranoto dan AirNav, dan kini sedang diproses di Kementerian Perhubungan.
Tak hanya itu, Lion Air Group juga berencana membuka dua rute baru: Solo–Samarinda dan Samarinda–Banjarmasin, yang ditargetkan mulai beroperasi pada Juni hingga Juli 2025.
Usulan ini muncul atas inisiatif dari General Manager Angkasa Pura Banjarmasin dan Kepala UPBU APT Pranoto.
Pengajuan rute baru tersebut akan dilakukan bila dinilai memiliki potensi pasar yang cukup kuat, seiring meningkatnya mobilitas antarwilayah di Kalimantan dan Jawa.
Saat ini, Bandara APT Pranoto telah melayani enam maskapai, yaitu Batik Air, Lion Air, Wings Air, Super Air Jet, Citilink, dan Susi Air.
Rute Jakarta dan Surabaya menjadi yang paling banyak diminati dengan frekuensi masing-masing tiga kali per hari.
Sebagai bagian dari upaya memperluas konektivitas, pengelola bandara juga terus berkomunikasi dengan sejumlah maskapai seperti Garuda Indonesia, Pelita Air, BBN, dan Trans Nusa, guna membuka jalur penerbangan baru ke sejumlah kota strategis seperti Makassar, Yogyakarta, hingga Denpasar.