SuaraKaltim.id - Pemerintah kembali menegaskan bahwa konsep Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan semata-mata pusat pemerintahan, melainkan kota masa depan yang menjunjung inklusivitas sosial.
Salah satu wujud konkretnya adalah penyediaan rumah susun (rusun) yang diperuntukkan bagi masyarakat non-aparatur sipil negara (non-ASN).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, pada Senin, 19 Mei 20225, menyampaikan bahwa satu tower rusun akan dibangun khusus bagi masyarakat umum yang ingin tinggal dan berkontribusi dalam pembangunan IKN.
“Arahan Presiden sangat jelas: pembangunan harus menyentuh semua kalangan, terutama masyarakat kecil. Negara harus hadir bagi rakyatnya,” kata Ara disadur dari WartaEkonomi.co.id--Jaringan Suara.com, Selasa, 20 Mei 2025.
Baca Juga:Makin Sibuk karena IKN, Jalur Provinsi dan Silkar Butuh Dilebarkan
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat melakukan peninjauan lapangan di wilayah IKN bersama Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono.
Ara menegaskan bahwa kehadiran negara tidak boleh terkesan eksklusif hanya bagi ASN, TNI, atau Polri.
Menurutnya, keberadaan warga sipil yang bukan bagian dari institusi pemerintahan juga patut mendapat ruang hidup yang layak di ibu kota negara yang baru.
Senada dengan Ara, Basuki menyebut bahwa meskipun baru satu tower, kehadiran rusun bagi masyarakat umum adalah langkah penting untuk menjadikan IKN kota yang terbuka untuk semua.
“Ini langkah awal yang menunjukkan bahwa IKN bukan hanya milik birokrat dan aparat, tapi juga rakyat biasa yang ingin turut membangun masa depan di sini,” ujar Basuki.
Baca Juga:Di Jantung IKN, Kukar Serius Tekan Stunting Lewat 1.000 HPK
Meski belum ada kepastian waktu pembangunan rusun tersebut dimulai, inisiatif ini menunjukkan bahwa pemerintah tengah berupaya menciptakan kota yang tidak hanya didesain untuk para pengambil kebijakan, tetapi juga masyarakat akar rumput.
Ini menjadi pondasi sosial penting agar IKN tidak sekadar menjadi simbol kekuasaan, melainkan juga tempat tumbuhnya keberagaman dan keadilan sosial.
Lewati Target, Progres Hunian ASN di IKN Capai 98,14 Persen
Proyek pembangunan rumah susun (rusun) bagi aparatur negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya mencerminkan komitmen negara dalam menyediakan hunian layak, tetapi juga menjadi ajang demonstrasi inovasi teknologi konstruksi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nasional.
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP mencatat progres signifikan pada pembangunan rusun ASN di IKN dengan capaian 98,14 persen.
Hal itu disampaikan Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, dalam keterangan resminya, Senin, 19 Mei 2025.
“Kami bangga dapat menjadi bagian dari pembangunan IKN dengan menghadirkan proyek hunian yang berkualitas dan berkelanjutan bagi para ASN,” ujar Joko, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.
Progres tersebut melampaui target awal sebesar 97,06 persen, mencatat percepatan pembangunan sebesar 1,08 persen.
Proyek yang bernilai Rp 1,87 triliun ini mulai digarap sejak 25 Agustus 2023 dan ditujukan bagi ASN, TNI, serta Polri yang akan bertugas di IKN.
Pembangunan ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang perumahan di kawasan IKN.
Yang menarik, PTPP menerapkan serangkaian teknologi mutakhir dalam pengerjaan proyek ini.
Beberapa di antaranya adalah pemanfaatan keet-portable yang mengurangi limbah konstruksi, sistem bar bending scheduling dengan software Revit, serta penggunaan footing kolom berbasis lempung untuk menjaga kelembaban beton selama pengeringan.
Untuk mempercepat proses sekaligus menjaga kualitas dan estetika, digunakan sistem Bekisting Aluminium Formwork dan facade precast.
Tak hanya cepat, inovasi ini juga diklaim ramah lingkungan.
“Dengan berbagai inovasi yang diterapkan, kami yakin proyek ini akan menjadi contoh pembangunan rumah susun modern yang efisien dan ramah lingkungan,” tambah Joko.
Tak heran, proyek rusun ASN di IKN ini mendapat sejumlah penghargaan nasional.
Di antaranya, penghargaan Proyek Perumahan Terbaik di Kawasan IKN dari Kementerian PUPR, Rekor MURI sebagai pembangunan tower siap huni tercepat, serta prestasi dalam kompetisi Construction Warriors Indonesia Construction Summit 2024.
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, proyek ini menunjukkan bagaimana sinergi BUMN, teknologi, dan regulasi pemerintah dapat diwujudkan dalam proyek strategis nasional dengan hasil nyata dan berdampak.