Tak Hanya Gratispol, Kaltim Siapkan 1.000 Sertifikat Konstruksi untuk Warganya

Pada tahap pertama ini, 500 sertifikat telah dibagikan secara gratis kepada peserta.

Denada S Putri
Senin, 30 Juni 2025 | 20:35 WIB
Tak Hanya Gratispol, Kaltim Siapkan 1.000 Sertifikat Konstruksi untuk Warganya
https://unsplash.com/photos/Oe8Q-mzNUT4

SuaraKaltim.id - Di tengah fokus pemerintah daerah terhadap program pendidikan gratis melalui Gratispol, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) juga mengambil langkah strategis dalam peningkatan daya saing tenaga kerja lokal, khususnya di sektor konstruksi yang kini menjadi primadona seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, menegaskan pentingnya memiliki tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki legalitas kompetensi melalui sertifikasi resmi.

Hal ini disampaikannya saat membuka Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) Kualifikasi Ahli Tahap 1 di Gedung Olah Bebaya, Senin.

"Sertifikasi ini krusial agar perusahaan penyedia jasa yakin bahwa tenaga kerja yang mereka miliki kompeten dan tersertifikasi," ujarnya, disadur dari ANTARA, Senin, 30 Juni 2025.

Baca Juga:Kaltim Peringkat 9 Nasional, Investasi Kuartal I 2025 Capai Rp19,82 Triliun

Pada tahap pertama ini, 500 sertifikat telah dibagikan secara gratis kepada peserta.

Jumlah itu merupakan bagian dari total 1.000 sertifikat yang disediakan tahun ini melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Kaltim.

Rudy juga menyoroti pentingnya standar nasional dalam pembangunan infrastruktur. Ia membandingkan dengan kokohnya Kantor Gubernur Kaltim yang telah berdiri sejak 1984 dan masih bertahan hingga kini.

"Seharusnya bangunan yang akan dibangun nanti lebih kokoh lagi," tambahnya.

Lebih jauh, Rudy mengingatkan pentingnya sertifikasi sebagai syarat wajib dalam proyek-proyek pemerintah.

Baca Juga:Pajak Alat Berat Belum Maksimal, Kaltim Siapkan Langkah Tegas

"Infrastruktur itu berbahaya kalau dikerjakan tidak sesuai standar, bisa jadi masalah besar," katanya.

Program ini merupakan kolaborasi antara Pemprov Kaltim dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin, Kementerian PUPR.

Sebanyak 829 peserta turut ambil bagian dalam pelatihan kali ini—terdiri dari 329 peserta dari pusat dan 500 orang lainnya yang dibiayai melalui APBD Kaltim.

Kepala Dinas PUPR Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menekankan bahwa program ini juga menyasar lulusan baru yang akan segera memasuki dunia kerja konstruksi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Abdul Muis, menyatakan bahwa investasi di sektor konstruksi memiliki efek domino bagi banyak sektor lainnya.

"Pertumbuhan investasi konstruksi juga akan membuka lapangan kerja yang luas," tuturnya.

Dengan langkah ini, Kaltim menegaskan komitmennya untuk memastikan warga lokal tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama dalam gelombang pembangunan strategis nasional, terutama di IKN.

Kaltim Peringkat 9 Nasional, Investasi Kuartal I 2025 Capai Rp19,82 Triliun

Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan performa impresif dalam menarik minat investor sepanjang Triwulan I 2025.

Catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengungkapkan, total investasi yang masuk ke Kaltim mencapai Rp 19,82 triliun, yang terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).

Hal itu disampaikan Kepala DPMPTSP Kaltim, Fahmi Prima Laksana, di Samarinda, Minggu, 29 Juni 2025.

"Capaian itu menempatkan Kaltim pada posisi ke-9 secara nasional dalam realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA)," kata Fahmi, disadur dari ANTARA, Senin, 30 Juni 2025.

Menurut Fahmi, tingginya realisasi investasi tersebut menjadi bukti bahwa Kaltim masih menjadi wilayah yang dipercaya investor, baik lokal maupun global.

Faktor stabilitas daerah, kemudahan perizinan, serta sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah turut berperan penting.

“Realisasi Rp 19,82 triliun itu menjadi bukti kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kolaborasi semua pihak, termasuk pemda, pelaku usaha, dan investor.

Berdasarkan data yang dihimpun, PMDN tercatat mendominasi dengan 7.458 proyek, sementara PMA berkontribusi melalui 875 proyek.

Wilayah dengan realisasi investasi terbesar adalah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan Rp 3,47 triliun, disusul Balikpapan Rp 3,13 triliun dan Kutai Timur (Kutim) Rp 1,97 triliun.

Di sisi lain, beberapa negara mencatatkan komitmen besar dalam investasi asing.

Singapura menjadi negara asal investasi terbesar dengan Rp 2,19 triliun, kemudian Mauritius Rp 1,04 triliun, dan Tiongkok dengan Rp 767 miliar.

"Kepercayaan dari investor internasional itu menjadi indikator positif daya tarik Kaltim di mata dunia," ujar Fahmi.

Adapun sektor pertambangan masih menjadi magnet utama investasi di Kaltim, dengan kontribusi mencapai 55,08 persen dari total realisasi.

Diikuti sektor industri makanan (8,52 persen), transportasi, gedung, dan komunikasi (6,62 persen), serta industri logam dasar (6,21 persen).

Tak hanya berdampak pada modal masuk, geliat investasi ini juga berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja.

Sepanjang triwulan pertama, investasi di Kaltim berhasil menyerap 22.181 tenaga kerja, yang terdiri dari 22.073 tenaga kerja lokal dan 108 tenaga kerja asing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini