Mereka adalah bagian dari gelombang pertama ASN yang dinyatakan lulus sejak seleksi 19 Agustus 2024. Dari 582 peserta yang sebelumnya lolos, sebagian memutuskan mengundurkan diri.
Data persebaran menunjukkan bahwa 181 peserta (31,5 persen) berasal dari wilayah Kalimantan.
Sisanya berasal dari berbagai penjuru Indonesia, dengan 274 orang (47,6 persen) dari luar Jawa seperti Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Sumatera. Sementara 120 orang lainnya (20,9 persen) berasal dari Pulau Jawa.
Basuki menilai keragaman ini sebagai kekuatan utama OIKN dalam membentuk institusi yang Indonesia-sentris.
Baca Juga:Penajam Perkuat Desa Lewat Koperasi Merah Putih, Siap Sambut IKN
“Kita ingin memastikan bahwa yang bertugas di IKN adalah wajah-wajah baru Indonesia, bukan hanya terpusat dari satu wilayah,” tegasnya.
Dalam arahannya, Basuki juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan semangat pelayanan publik, terutama bagi para CASN yang akan menjadi wajah baru birokrasi di ibu kota negara.
“Ini angkatan pertama. Harus hati-hati mengelolanya, jangan sampai tercemar. Kita ingin justru mereka ini bisa mendorong perubahan ke arah yang lebih baik,” ucapnya.
Para peserta diklat akan segera dipindahkan ke rusun ASN di Kota Nusantara sebagai bagian dari tahap awal penugasan.
“Besok kita mulai pindahkan ke sana. Sabtu kita kumpulkan mereka lagi, lalu kita sebar ke rusun-rusun (pos-pos) sesuai unit kerja masing-masing,” jelas Basuki.
Baca Juga:IKN Bukan Hanya Pusat Pemerintahan, Tapi Juga Panggung Seni Internasional
Ia menyebut penempatan perdana ini akan menggunakan pendekatan kombinasi antara pegawai lama dan CPNS baru, untuk mempercepat proses adaptasi dan pembentukan budaya kerja yang solid.
“Kita akan campur (mix) antara ASN yang lama dan yang baru supaya bisa saling berkolaborasi,” tuturnya.