"EBIFF membuat dunia bertanya: di mana Kalimantan Timur? Siapa saja masyarakatnya? Budaya seperti apa yang hidup di sana? Ini adalah jendela baru kita ke dunia internasional," terang Seno.
Festival EBIFF 2025 masih akan berlangsung hingga 29 Juli, dengan agenda padat berupa panggung seni dunia, lokakarya tarian, pameran produk ekraf, hingga berbagai perlombaan di Stadion Kadrie Oening dan Temindung Creative Hub.
Samarinda tak lagi sekadar kota di pinggir Mahakam—melalui senyuman dan budaya, ia kini berdiri sebagai juru bicara baru Indonesia di pentas dunia.
Kontributor: Giovanni Gilbert
Baca Juga:IKN dan Plataran Kolaborasi, Kuliner Jadi Daya Tarik Wisata Budaya