Tragedi Karang Anyar: Dua Bocah Ditemukan Tewas, Ayah Diduga Pelaku

Insiden ini pertama kali diketahui warga sekitar selepas waktu salat Ashar, ketika terdengar jeritan dan tangisan histeris dari rumah yang berlokasi di Jalan Rimbawan 1.

Denada S Putri
Minggu, 27 Juli 2025 | 19:54 WIB
Tragedi Karang Anyar: Dua Bocah Ditemukan Tewas, Ayah Diduga Pelaku
Potret lokasi kejadian pembunuhan dua balita yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Warga Kelurahan Karang Anyar, Sungai Kunjang, Samarinda diguncang peristiwa memilukan pada Jumat, 25 Juli 2025 sore.

Suasana yang sebelumnya tenang mendadak berubah mencekam setelah dua bocah laki-laki, masing-masing berusia lima dan dua tahun, ditemukan meninggal dunia di rumah mereka sendiri.

Tragedi ini menjadi semakin memilukan karena pelaku utama diduga adalah ayah kandung mereka sendiri, berinisial W (24). Diduga kuat, pelaku tengah berada dalam kondisi psikis yang tidak stabil.

Kapolsek Sungai Kunjang, AKP Yohanes Bonar Adiguna, mengonfirmasi kejadian tragis ini. Saat ini, pelaku telah diamankan oleh aparat kepolisian setempat.

Baca Juga:Dari ASN hingga Mahasiswa, 121 Pelaku Narkoba Dibekuk di Penajam Paser Utara

“Pelaku sudah berada di polsek untuk pengamanan. Tapi pemeriksaan belum bisa kami lakukan secara mendalam karena yang bersangkutan menunjukkan tanda-tanda tidak stabil secara mental. Ada dugaan pengaruh obat-obatan, tapi hal ini masih menunggu hasil pemeriksaan medis,” jelas AKP Bonar, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Minggu, 27 Juli 2025.

Insiden ini pertama kali diketahui warga sekitar selepas waktu salat Ashar, ketika terdengar jeritan dan tangisan histeris dari rumah yang berlokasi di Jalan Rimbawan 1, Gang Bakhrie 1, RT 33.

Warga yang bergegas memeriksa situasi dengan mendobrak pintu rumah, mendapati pemandangan yang mengerikan: dua balita sudah tak bernyawa.

Selain korban anak, seorang perempuan lanjut usia yang disebut sebagai nenek buyut pelaku juga ditemukan dalam kondisi terluka dan lebam, diduga menjadi korban penganiayaan.

Tim Inafis dan Unit Reskrim Polsek Sungai Kunjang langsung bergerak cepat mengamankan lokasi kejadian.

Baca Juga:Tragedi di Desa Miau Baru: Pemilik Kebun Sawit Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh

Beberapa barang bukti dikumpulkan, termasuk kain sarung yang diduga digunakan pelaku dalam aksinya.

Seluruh elemen bukti kini dalam proses analisis oleh pihak berwenang.

Jenazah kedua balita telah dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk menjalani visum dan autopsi.

Sementara sang nenek, yang mengalami luka fisik, kini dirawat intensif di RS Hermina dan dinyatakan dalam kondisi stabil.

AKP Yohanes menuturkan, pihaknya kini fokus menggali lebih jauh latar belakang dan potensi motif dari aksi pelaku.

Sejumlah saksi penting telah dimintai keterangan, termasuk istri dan ibu pelaku.

“Pemeriksaan saksi terus berlangsung. Istri dan ibu pelaku sudah kami mintai keterangan dan mereka cukup kooperatif. Kami akan terus mendalami motif dan latar belakang pelaku hingga selesai,” pungkasnya.

Samarinda Dilirik Sebagai Pasar Strategis Industri Interior dan Konstruksi

Samarinda kembali membuktikan diri sebagai kota dengan geliat ekonomi konstruksi yang dinamis.

Hal ini tercermin dari gelaran INDEX Samarinda 2025, pameran arsitektur dan interior tahunan yang kembali diselenggarakan oleh Mitrapabrik.com pada Kamis, 24 Juli 2025 di Hotel FUGO Samarinda.

Setelah sukses besar tahun lalu, platform yang dikenal sebagai jembatan antara arsitek, kontraktor, desainer interior, dan pelaku industri bahan bangunan ini kembali memilih Samarinda sebagai lokasi utama.

Bukan tanpa alasan, kota ini dinilai memiliki ekosistem ekonomi yang sedang bertumbuh pesat, sekaligus menjadi daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Samarinda merupakan kota strategis bagi perluasan pasar brand nasional dan internasional. Selain menjadi penopang Ibu Kota Nusantara (IKN), pertumbuhan ekonominya juga terus meningkat," ujar Antonius Yan Halim, Co-Founder dan Marketing Director Mitrapabrik.com.

Pameran tahun ini menghadirkan lebih dari 30 brand nasional dan internasional, mulai dari produk pintu baja, cat, lantai, water heater, sistem pencahayaan, hingga teknologi digital untuk interior rumah.

Nama-nama seperti FORTRESS™, TACO, DEKKSON, DORMAKABA, PROPAN, hingga MEVA Interior ikut meramaikan ajang ini.

Namun berbeda dari pameran dagang pada umumnya, INDEX mengedepankan fungsi edukatif dan relasional.

"Kami hanya memfasilitasi pertemuan antara produsen dan pembeli. Jumlah peserta meningkat dibanding tahun lalu karena daya tarik Samarinda yang terus tumbuh," terang Yan.

Tingginya antusiasme tahun ini juga membuat penyelenggara berpikir untuk menyesuaikan skala penyelenggaraan ke depan.

"Tahun depan kami berencana memindahkan venue ke lokasi yang lebih besar. Saat ini saja, lebih dari 30 brand sudah memenuhi kapasitas. Ini sinyal positif dan kami ingin terus berkembang bersama kota ini," tambahnya.

INDEX Samarinda tahun ini juga mendapat sambutan besar dari masyarakat dan pelaku industri.

Selain bisa melihat langsung teknologi bahan bangunan terbaru, pengunjung juga bisa berdiskusi langsung dengan distributor resmi dan penyedia jasa konstruksi.

"Bagi masyarakat Samarinda dan sekitarnya, INDEX adalah solusi lengkap tanpa harus bepergian jauh ke kota besar lain. Semua inovasi bahan bangunan terbaru sudah hadir di sini," jelas Yan, yang juga menyebut Kutai Kartanegara sebagai target ekspansi potensial ke depan.

Dukungan mitra strategis menjadi penopang suksesnya INDEX selama empat tahun terakhir.

Salah satu yang konsisten adalah FORTRESS™, brand pintu baja nasional yang kini fokus menggarap proyek perumahan subsidi di Kalimantan Timur.

"Tahun ini, kami meluncurkan pintu rumah subsidi dengan harga di bawah Rp1 juta yang baru pertama kali kami perkenalkan di Samarinda," kata Hens Sumarauw, National Sales Manager Fortress.

Partisipasi FORTRESS dalam INDEX bukan hanya sekadar pameran.

Mereka menggelar pertemuan eksklusif dengan asosiasi pengembang seperti REI dan Impera, sekaligus menandatangani kerja sama mendukung program 3 juta rumah subsidi pemerintah.

"Kami hadir bukan hanya untuk pameran, tapi juga menggelar intimate gathering dengan asosiasi seperti REI dan Impera. Kami juga telah menandatangani MOU mendukung pembangunan 3 juta rumah subsidi dari pemerintah," ungkapnya.

Selain pintu rumah, FORTRESS juga memperkenalkan kunci digital ekonomis untuk rumah tipe 45 serta panel dinding interior berbahan PVC bernama Meva Interior, yang dipasarkan dengan harga terjangkau.

"Dengan harga yang terjangkau, kami ingin masyarakat Samarinda bisa menikmati inovasi bahan bangunan tanpa harus ke Jakarta atau Surabaya," tutup Hens.

Dengan keberhasilan INDEX 2025, Samarinda tak hanya tampil sebagai kota yang potensial untuk pasar properti dan konstruksi, tetapi juga sebagai pusat kolaborasi industri kreatif bahan bangunan di Kalimantan.

"Kami ingin Samarinda menjadi barometer pertumbuhan industri konstruksi di Kalimantan. INDEX adalah langkah awal dari banyak peluang ke depan," pungkas Yan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini