Kaltim Genjot Potensi Ekonomi Sungai Mahakam Sambil Tunggu Restu Pusat

Sembari menunggu kepastian dari pusat, Pemprov Kaltim mengaktifkan sejumlah aset di bantaran sungai, salah satunya fasilitas tambat kapal berupa tiang dolphin.

Denada S Putri
Rabu, 01 Oktober 2025 | 20:20 WIB
Kaltim Genjot Potensi Ekonomi Sungai Mahakam Sambil Tunggu Restu Pusat
Ilustrasi Tongkang batu bara mengambang di Sungai Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur (Unsplash/Vidiawan)
Baca 10 detik
  • Pemprov Kaltim fokus menggali potensi ekonomi Sungai Mahakam, meski kewenangan penuh pengelolaan masih menunggu persetujuan Kemenhub.

  • Optimalisasi aset bantaran sungai dilakukan, termasuk fasilitas tambat kapal (tiang dolphin) untuk mendukung aktivitas jasa pelabuhan.

  • Langkah ini bertujuan menambah PAD sekaligus memperkuat posisi Kaltim dalam menunjukkan kesiapan mengelola Sungai Mahakam secara mandiri di masa depan.

SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mulai fokus menggali potensi ekonomi di sekitar Sungai Mahakam.

Meskipun kewenangan penuh pengelolaan sungai masih menunggu persetujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), langkah-langkah optimalisasi aset daerah terus dijalankan.

Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, menegaskan bahwa gubernur tetap memperjuangkan agar provinsi mendapat kewenangan resmi dalam pengelolaan sungai strategis tersebut.

“Dalam ketentuannya, sebenarnya ada peluang bagi pemerintah provinsi untuk mengelola Sungai Mahakam. Tapi sampai saat ini kami masih menunggu persetujuan dari Kemenhub,” ujarnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 1 Oktober 2025.

Baca Juga:Sorotan Anggaran Influencer Rp 1,7 Miliar, Kadispar Kaltim: Jumlah itu Kecil

Sembari menunggu kepastian dari pusat, Pemprov Kaltim mengaktifkan sejumlah aset di bantaran sungai, salah satunya fasilitas tambat kapal berupa tiang dolphin.

Infrastruktur ini dioptimalkan untuk mendukung aktivitas jasa pelabuhan.

“Dari situ kita bisa memperoleh retribusi jasa, yang menjadi sumber pendapatan asli daerah,” kata Sri.

Langkah ini dinilai penting tidak hanya untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD), tetapi juga memperkuat posisi Kaltim dalam menunjukkan kesiapan mengelola Sungai Mahakam secara lebih mandiri di masa mendatang.

“Selagi menunggu, kami tetap memaksimalkan pemanfaatan aset yang sudah ada,” tutupnya.

Baca Juga:Rata-rata 45 Warga Jadi Korban Kekerasan Setiap Hari di Kaltim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini