Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 09 Maret 2025 | 17:22 WIB
Bupati Kukar, Edi Damansyah. [Prokom Kukar]

SuaraKaltim.id - Ketidakpastian politik di Kutai Kartanegara (Kukar) semakin terasa setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk mendiskualifikasi Edi Damansyah dari pencalonan Pilkada 2024.

Keputusan ini mendorong partai pengusung untuk segera menentukan sosok pengganti yang akan mendampingi Rendi Solihin dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) mendatang. Salah satu nama yang kini santer diperbincangkan adalah Aulia Rahman Basri.

Figur Potensial dari Berbagai Latar Belakang

Aulia Rahman Basri bukanlah figur baru dalam dunia kesehatan, bisnis, maupun politik di Kukar. Lahir di Kota Bangun pada 23 Agustus 1985, ia menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin hingga meraih gelar dokter, kemudian melanjutkan studi pascasarjana di bidang Magister Administrasi Rumah Sakit.

Baca Juga: Peta Politik Kukar dan Mahulu Berubah, PSU Jadi Penentu Nasib Pilkada

Semasa menjabat sebagai Direktur RS Dayaku Raja, ia menggagas konsep rumah sakit tanpa kelas serta membangun rumah singgah pasien, sebuah inisiatif yang memberikan dampak besar bagi masyarakat pedalaman.

Di luar dunia medis, Aulia juga aktif di bidang bisnis dan politik. Sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kukar dan Ketua Kadin Kukar, ia dikenal memiliki jejaring kuat di berbagai sektor.

Isu pencalonannya semakin menguat setelah beredar foto dirinya mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), salah satu syarat administratif bagi calon kepala daerah.

Aulia Rahman Basri bersama Rendi Solihin. Sosok Aulia santer diisukan sebagai kandidat kuat pengganti Edi Damansyah. [kaltimtoday.co]

Peta Persaingan di PSU Pilkada Kukar

Jika resmi diusung, Aulia akan menghadapi kompetisi yang cukup ketat. Meskipun pasangan Edi-Rendi sebelumnya meraih kemenangan lebih dari 67 persen suara dalam Pilkada 27 November 2024, dinamika politik pasca-putusan MK bisa mengubah peta persaingan.

Baca Juga: Pilkada Kukar 2024 Diulang! MK Putuskan Edi Damansyah Tak Bisa Ikut Lagi

Kandidat lain seperti Dendi Suryadi-Alif Turiadi dan Awang Yacoub Luthman-Akhmad Zais diyakini akan berusaha menarik suara dari pemilih yang belum menentukan sikap.

Soliditas koalisi partai pengusung pun menjadi faktor krusial dalam menentukan strategi kemenangan. Ketua DPD Partai Gelora Kukar, Suriadi, menegaskan bahwa koalisinya tetap mendukung pasangan nomor urut 1.

Sementara itu, dukungan dari Edi Damansyah dinilai akan menjadi faktor kunci bagi Rendi Solihin dan pasangannya dalam PSU nanti.

Opsi Lain dan Analisis Pengamat Politik

Sejauh ini, PDI Perjuangan belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan menggantikan Edi Damansyah. Selain Aulia Rahman Basri, beberapa nama lain yang disebut-sebut sebagai kandidat adalah mantan Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid, politikus Golkar Muhammad Husni Fahruddin, serta Maslianawati, istri dari Edi Damansyah sendiri.

Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman, Syaiful Bachtiar, menegaskan bahwa keputusan akhir ada di tangan partai pengusung.

"Ya jelas PDIP sebagai pengusung, ditambah partai lain seperti Gelora dan Demokrat, akan mencari siapa yang pantas mendampingi Rendi Solihin," ujarnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Minggu (09/03/2025).

Pasangan Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah-Rendi Solihin. [Ist]

Ia juga menyebut bahwa kriteria pemilihan kandidat kemungkinan besar akan mempertimbangkan rekam jejak, kapasitas, dan ketokohan.

"Contohnya istri Edi Damansyah, Maslianawati. Itu bisa jadi pertimbangan, karena masuk dalam orang-orang terdekatnya," tambahnya.

Sementara itu, Jamal Amin, Dosen FISIP Universitas Mulawarman, menegaskan pentingnya memilih kandidat yang tepat agar dapat memenangkan PSU Kukar.

"Kalau pandangan saya, Muhammad Husni Fahruddin atau Ayub itu mumpuni, lalu dia juga orang Kutai Kartanegara," katanya.

"Jadi memilihnya jangan coba-coba. Paling tidak ketokohannya setara dengan Edi Damansyah, atau lebih dari itu," tambahnya.

Menanti Keputusan Akhir

Dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar yang telah bersiap untuk menggelar PSU pada 25 April 2025, publik masih menantikan keputusan partai koalisi terkait sosok yang akan mendampingi Rendi Solihin dalam pertarungan politik ini.

Apakah Aulia Rahman Basri akan menjadi pilihan utama ataukah ada kejutan lain di menit-menit akhir? Semua mata kini tertuju pada langkah strategis yang akan diambil partai pengusung.

Load More