SuaraKaltim.id - Aksi Camat Tenggarong Arfan Boma viral di media sosial, terutama di grup-grup WhatsApp. Tampak dia sedang menegur akivitas yang diduga tambang ilegal. Bukannya mengindahkan kata camat, pelaku justru menyerang Arfan Boma.
Peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Mangkurawang, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), pada Minggu (9/5/2021) kemarin.
Nampak wajah Arfan Boma memar, dar foto-foto yang beredar. Hal itu juga dibenarkan oleh camat, saat dikonfirmasi.
Camat memar di bagian pelipis mata sebelah kiri. Arfan Boma memastikan dirinya dalam kondisi tidak parah.
Baca Juga:Polisi Tertibkan Aktivitas Tambang Ilegal di Teluk Kelebat Dalam
“Alhamdulillah kondisi sekarang baik. Sekarang sedang di kantor Polsek Tenggarong,” jawabnya ketika dikonfirmasi Kaltimtoday.co, media jaringan Suara.com.
Selain foto, ada juga video yang beredar. Dalam video tersebut, Nampak camat menegur dan mengusir operasi alat berat di lokasi.
“Keluar, saya diam selama ini kalian semakin menjadi-jadi, keluar kalian. Saya tahu sampean (operator alat berat) nggak bersalah tapi sampean keluar,” katan Arfan Boma dengan nada tegas dari video yang beredar tersebut. Arfan menyadari, operator tersebut hanyalah menjalankan tugas, bukan dalang dari aktivitas tersebut.
“Seenaknya saja kalian ini, rusak tanah ini, orang pakai berkebun pakai cari nafkah, kalian obrak-abrik, rusak tanah ini,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Kapolsek Tenggarong, Iptu Rachmat Andika Prasetyo membenarkan jika ada laporan perkelahian antara Camat Tenggarong Arfan Boma dan seorang berinisial T. Dia menuturkan peristiwa tadi bukan pengeroyokan sepuluh melawan satu, namun duel antara Boma dan T.
Baca Juga:Jalan Menuju Pemakaman Covid-19 Rusak Karena Aktivitas Tambang Ilegal
“Enggak ada 10 orang itu, satu orang saja dan lainnya itu melerai, jadi ini duel bukan pengeroyokan,” kata Andika sapaan akrabnya saat ditemui pada, Minggu malam.
Dia menjelaskan, inisial T diduga melakukan aktivitas tambang ilegal di Spontan Mangkurawang yang di sampingnya merupakan tanah camat. Karena ada informasi yang diterima, akhirnya datang untuk mengusir alat berat yang sedang beroperasi. Sebab mereka mencabut mesin pompa air yang biasanya digunakan masyarakat sekitar untuk berkebun.
“Karena pihak T tidak terima, akhirnya terjadilah cek cok dan terjadilah duel yang mengakibatkan Camat Tenggarong terluka di bagian pelipis dan T juga terluka di bagian tubuhnya,” tuturnya Andika.
“Peristiwa ini yang jelas masalah personal,” tambahnya.
Berdasarkan parang yang dibawa camat dalam video tersebut, Andika menjelaskan, menurut Boma daerah tersebut merupakan kebun milik camat. Jadi parang itu untuk membersihkan rumput sebab banyak rumput-rumput, dipakai untuk membersihkan rumput agar bisa lewat.
“Makanya dia bawa parang ingin membersihkan rumput di kebunnya sendiri,” tuturnya.
Dia menambahkan, terkait dugaan tambang ilegal saat ini yang menangani Polres Kukar, jadi Polsek Tenggarong menangani permasalahan perkelahian saja. Sedangkan ekskavator sudah diamankan aparat keamanan.
Sementara itu, kedua belah pihak sampai saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di dua tempat berbeda.