Tak Ada Klaster Sekolah, Disdikbud Bontang Tambah Jam Belajar Tatap Muka

Tahap satu dan dua yang sudah mendapat rekomendasi."

Denada S Putri
Minggu, 21 November 2021 | 09:57 WIB
Tak Ada Klaster Sekolah, Disdikbud Bontang Tambah Jam Belajar Tatap Muka
Situasi belajar tatap muka SDN 008 Bontang Utara. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Sebanyak 41 sekolah tingkat SD dan SMP di Bontang mendapat tambahan waktu belajar tatap muka terbatas. Kebijakan itu diterapkan karena tak ditemukan klaster Covid-19 di sekolah selama pembelajaran tatap muka (PTM) diterapkan di Kota Taman.

Saparuddin, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang mengatakan, penambahan waktu belajar tatap muka diberikan setelah dilakukan evaluasi kurun waktu satu bulan. Ketika paparan Covid-19 tak ditemukan di sekolah, maka Disdikbud memberikan rekomendasi menambah waktu jam belajar.

"Tahap  satu dan dua yang sudah mendapat rekomendasi mendapat tambahan menjadi tiga hari dalam sepekan," ungkapnya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (21/11/2021).  

Tahap pertama terdiri dari 15 sekolah, dan tahap kedua sebanyak 26 sekolah. Artinya, SD dan SMP yang telah menerapkan belajar tiga hari sebanyak 41 sekolah.

Baca Juga:Tak Ditemukan Klaster Covid-19, Durasi PTM di Bontang Ditambah Jadi Tiga Kali Sepekan

Sementara, 25 sekolah tahap ketiga pihaknya belum memberikan rekomendasi belajar tatap muka tiga hari.  

"Gelombang tiga belum, karena baru dapat izin belajar tatap muka dari surat edaran," bebernya.  

Lebih lanjut, mengenai teknis di lapangan, kata Sapar, kembali kepada masing-masing sekolah. Terpenting, Disdikbud telah memberikan izin penambahan tiga hari belajar langsung di sekolah.

Di mana sebelumnya, sekolah hanya diperkenankan PTM terbatas selama dua hari. Kemudian dibatasi maksimal 50 persen pelajar yang mengisi ruang kelas.  Sebagai informasi, adapun sekolah menggelar belajar tatap muka terbatas hingga kini sebanyak 66 tingkat SD dan SMP.

Baca Juga:Pipa Jarigan Gas Rumah Tangga di Kaltim Bocor, Ini Dugaan Penyebabnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak