Penyemprotan Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda Dilakukan Sepanjang 500 Meter

Penyebabgatal adalah kulit dan bulu sisa metamorfosis koloni ulat hama tersebut yang terbawa oleh angin.

Denada S Putri
Selasa, 19 Desember 2023 | 12:28 WIB
Penyemprotan Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda Dilakukan Sepanjang 500 Meter
Akibat diserang ulat bulu, Taman Bebaya Samarinda ditutup sementara. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Ulat bulu menyerang area Taman Bebaya Kota Samarinda. Peristiwa itu lantas membuat warga Kota Tepian resah.

Pasalnya, para pengendara yang melintas di depan taman hingga polisi juga terdampak akibat ulat bulu ini. Para pengendara mengeluhkan rasa gatal setiap melintasi Taman Bebaya ataupun Jembatan Mahakam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda berkolaborasi dengan Animal Rescue Samarinda tengah berada di taman, Senin (18/12/2023).

Mereka tengah melakukan penyemprotan cairan pembunuh hama dan ulat bulu ke pepohonan dan tanaman yang berada di tepian Taman Bebaya.

Baca Juga:Bandara APT Pranoto Siapkan Sarana dan Prasarana Antisipasi Lonjakan Penumpang Nataru

Saat ini seluruh Pohon Rambai Padi yang tumbuh di tepi Sungai Mahakam sisi Jembatan Mahakam IV sudah habis dilahap koloni ulat bulu ini.

Karena sumber makanan di tepi sungai telah habis, koloni ulat hama itu kini mulai memasuki area taman.

Mereka menguasai area tempat bersantai dan mulai memenuhi tanaman-tanaman yang ada di tepian Taman Bebaya.

"Kalau bermetamorfosis, ulat bulu ini bukan menjadi kupu-kupu, tapi ngengat," beber Ketua Animal Rescue Samarinda Suparlin, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa (18/12/2023).

Ia juga menegaskan, ulat bulu tidak akan mati dalam waktu tertentu. Tetapi akan terus meluas selama sumber makanan masih tersedia.

Baca Juga:Pemkot Samarinda Siapkan 866 Lapak untuk Relokasi Pedagang Pasar Pagi

Oleh sebab itu, pada hari tersebut, mereka melakukan penyemprotan cairan pembasmi hama di seluruh tanaman tepi taman yang masih tumbuh subur.

Hal itu dilakukan untuk memblok peredaran ulat bulu ke tengah taman. Cara bekerja cairan hama itu adalah daun yang terkena semprotannya akan beracun bagi ulat.

"Jadi ulat yang tidak kena semprotan ketika makan daun yang telah disemprot akan keracunan dan mati. Jadi kami semprot semua tanaman di tepi taman sepanjang 500 meter. Jadi itu cara memblok perluasan ulat bulunya," katanya.

Menurutnya, penyebab gatal adalah kulit dan bulu sisa metamorfosis koloni ulat hama tersebut yang terbawa oleh angin.

"Kalau terkena ulat bulu bisa ditangani menggunakan bedak herocyn (bedak anti gatal) atau minyak panas. Misal minyak tawon atau salep yang dibeli di apotik," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Samarinda Suwarso yang turut hadir dalam kegiatan ini menjelaskan mereka melakukan kolaborasi bersama Animal Rescue untuk melakukan penanganan ulat bulu.

Mereka merespon keluhan masyarakat terkait serangan ulat bulu yang banyak bermunculan di media sosial. Pihaknya memastikan cairan yang digunakan beracun bagi hama dan ulat bulu namun tidak merusak tananam.

"Kami bersama DLH akan terus melakukan pemantauan. Ini harus segera diatasi agar tidak semakin menyebar," kata Suwarso.

Saat ini untuk keamanan warga masyarakat Kota Samarinda, Taman Bebaya masih ditutup untuk umum hingga waktu yang tidak ditentukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini