Kisah Heroik Sultan Aji Muhammad Parikesit: Menyelamatkan Kerajaannya dari Cengkeraman Penjajah

Adapun, Aji Muhammad Parikesit ini merupakan Sultan Kutai Kartanegara ke-19yang memerintah dari 1920 sampai 1960.

Denada S Putri
Minggu, 12 Mei 2024 | 16:45 WIB
Kisah Heroik Sultan Aji Muhammad Parikesit: Menyelamatkan Kerajaannya dari Cengkeraman Penjajah
Potret lawas, Aji Muhammad Parikesit. [Ist]

SuaraKaltim.id - Sultan terakhir Kutai Kertanegara ing Martadipura, Aji Muhammad Parikesit memiliki latarbelakang dan cerita hidup unik yang patut untuk dikenang oleh masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim).

Saat ini, nama dari sang sultan terakhir ini diabadikan menjadi nama rumah sakit di daerah Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Adapun, Aji Muhammad Parikesit ini merupakan Sultan Kutai Kartanegara ke-19 yang memerintah dari 1920 sampai 1960.

Ia dikenal sebagai sultan terakhir dari Kerajaan Kutai Kertanegara ing Martadipura yang kemudian berubah menjadi kesultanan.

Baca Juga:Dasar Hukum yang Mengatur Masyarakat di Zaman Kerajaan Kutai Kartanegara

Selama masa kepemimpinannya, Sultan Aji Muhammad Parikesit berkuasa secara penuh dan menjalankan roda pemerintahan yang telah diwariskan oleh para pendahulu beliau.

Sultan Aji Muhammad Parikesit pun sering melakukan kunjungan ke daerah-daerah di wilayah Kesultanan.

Di sisi lain, dikutip dari buku Salasilah Kutai dari A. Adham, Sultan Aji Muhammad Parikesit merupakan satu-satunya raja dari Kutai yang mendapat didikan barat.

Sehingga, ia juga dekat dengan para menteri kerajaan Ratu Wilhelmina dari Belanda hingga memberikan keberkahan.

Sang Ratu akhirnya memberikan piagam dan lencana tertinggi dari Pemerintah Belanda yang berkedudukan di Den Haag kepada Sultan Aji Muhammad Parikesit.

Baca Juga:546 Calhaj Kukar Jalani Bimbingan Manasik Haji Reguler, Diharapkan Siap Ikuti Ibadah di Tanah Suci

Namun setelahnya, hubungan sang sultan dengan negara lain yang saat itu mengalami desakan, Jepang, menjadi sorotan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini