Tantangan dan Strategi Pembangunan IKN, Antara Harapan dan Skeptisisme Kota Mati

Beberapa waktu lalu sejumlah pakar sempat menilai IKN bisa terancam menjadi kota mati.

Denada S Putri
Jum'at, 02 Agustus 2024 | 16:00 WIB
Tantangan dan Strategi Pembangunan IKN, Antara Harapan dan Skeptisisme Kota Mati
Istana Garuda di IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih terus digenjot hingga sekarang terlebih menuju pelaksanaan upacara kemerdekaan memperingati HUT RI ke-79.

Namun, beberapa waktu lalu sejumlah pakar sempat menilai IKN bisa terancam menjadi kota mati.

Hal ini disampaikan oleh Pakar Sosiologi Perkotaan Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Prof Sulfikar Amir.

Menurut Prof Sulfikar, tujuan pemerintah membangun IKN untuk pemerataan pembangunan adalah kekeliruan cara berpikir.

Baca Juga:Fokus Sinergi dengan IKN, RPJPD 2025-2045 Banjarmasin Resmi Disahkan

"Pemerataan pertumbuhan sama sekali tidak ditentukan oleh lokasi ibukota. Anda lihat ibu kota Amerika Serikat di Washington DC yang ada di pantai timur, tetapi justru California yang berada jauh dari ibu kota adalah negara bagian yang paling kaya.

Sementara negara bagian yang paling miskin justru West Virginia yang dekat dengan ibu kota yaitu hanya 2 jam dari Washington DC," ujarnya yang dikutip Suara.com, Kamis (1/8/2024).

Sulfikar mengibaratkan kota seperti organisme yang tumbuh, menyerap sumber daya, melakukan proses produksi dan kemudian mati.

"Ada kota yang hidup dan mati, ada kota yang belum sempat hidup sudah mati," jelas dia.

Menuru Sulfikar, lebih baik memaksimalkan permasalahan Jakarta, ketimbang membuat kota baru yakni IKN.

Baca Juga:IKN Gunakan Jaringan Utilitas Bawah Tanah, Tak Ada Lagi Kabel Seliweran

"Jakarta mengalami perubahan signifikan 10-15 tahun terakhir, terutama di bawah kepemimpinan Anies Baswedan. Artinya masalah Jakarta bisa diselesaikan.

Jakarta adalah proses yang memberi kita optimisme bahwa kota-kota Indonesia bisa dibenahi. Maka pemerataan pembangunan mestinya yang dibangun bukan 1 kota tapi 18 kota besar di seluruh Indonesia," kata Sulfikar.

Meski sempat diramal kan menjadi kota mati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkapkan cara menghidupkan IKN.

Menurut Basuki, upaya meramaikan Ibu Kota Nusantara (IKN) salah satunya yaitu dengan membentuk Badan Usaha Milik Otorita IKN (BUMO).

"Badan Usaha Milik Otorita itu kita fokuskan untuk melakukan kegiatan yang mendukung menciptakan keramaian kota ini. Nantinya, BUMO akan memanfaatkan lokasi-lokasi strategis untuk menjadikan tempat berusaha," kata Basuki saat konferensi pers di IKN, Juli lalu.

Lebih lanjut, Basuki menjelaskan BUMO akan mendapat kepercayaan untuk mengelola lini bisnis ritel tersebut.

Menurut Basuki, beberapa fasilitas hiburan yang menunjang keramaian dan penggerak perekonomian di IKN, seperti Bioskop dan Kebun Binatang rencananya juga akan dibangun.

"Misalnya bioskop, justru pemanfaatan infrastruktur yang sudah dibangun di gerai-gerai atau ruangan-ruangan yang di bawah kantor Kemenko di (Jalan, red) Sumbu Kebangsaan akan dimanfaatkan untuk retail dan itu dikelola oleh BUMO tadi.

Termasuk kebun binatang itu ditugaskan nanti kepada BUMO supaya lebih jelas lagi," ujar Basuki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini