SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) mulai menindaklanjuti aduan masyarakat terkait dugaan bahan bakar minyak (BBM) yang tercemar.
Kepala Disperindagkop UKM Kaltim, Heni Purwaningsih, menyebutkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah menerima laporan dari sekitar 650 warga yang mengaku terdampak.
"Artinya, di luar yang mengadukan di platform Aksi Konsumen Cerdas, Ayo Mengadu (Si Komeng) itu sudah ada kurang lebih 650 masyarakat yang terdampak dari BBM ini," ungkapnya di Samarinda, Rabu (16/04/2025).
Sebagai bentuk tindak lanjut, Disperindagkop UKM memfasilitasi proses mediasi melalui sidang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).
Baca Juga:Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
Setiap pelapor diminta menyertakan dokumen pendukung seperti struk pembelian BBM, kuitansi bengkel, serta dokumentasi visual saat kendaraan diperbaiki.
"Dari pengaduan-pengaduan yang masuk tersebut, kami melakukan sidang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) untuk memediasi dan memanggil beberapa pihak yang terkait untuk mulai menyidangkan terkait dengan pengaduan BBM ini," ujar Heni, disadur dari ANTARA, Kamis (17/04/2025).
Dalam sidang tersebut, BPSK melibatkan sejumlah pihak untuk memastikan penyelesaian yang adil, termasuk perwakilan dari Pertamina Patra Niaga, pengelola SPBU, bengkel, hingga unsur BPSK dari provinsi dan Kota Samarinda.
Heni juga menekankan bahwa kasus ini memberikan dampak langsung terhadap aktivitas ekonomi, terutama sektor informal seperti ojek daring dan pelaku UMKM di bidang transportasi.
"Nah, itu juga menjadi salah satu landasan kami untuk melakukan sidang BPSK, investigasi berbagai kondisi-kondisi dan menghadirkan beberapa pihak yang berkompeten," jelasnya.
Baca Juga:BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim
Ia juga mengungkapkan bahwa proses pengecekan dan investigasi masih terus dilakukan, termasuk inspeksi mendadak (sidak) oleh Gubernur Kaltim dan aparat kepolisian ke sejumlah SPBU.
"Memang sementara belum ditemukan adanya ketidaksesuaian dengan SOP dari masing-masing SPBU yang ada. Sehingga kami terus menyelidiki itu, melakukan investigasi," katanya.
Menurut Heni, perhatian serius Gubernur terhadap kasus ini menunjukkan pentingnya perlindungan konsumen dalam situasi yang berpotensi merugikan banyak pihak.
![Bengkel resmi Auto 2000 ditunjuk Pertaminan Patra Niaga untuk melayani jasa motor berebet usai isi BBM. [KlikKaltim.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/17/90474-bengkel-resmi-auto-2000-ditunjuk-pertaminan-patra-niaga-klikkaltimcom.jpg)
Pertamina Gandeng Bengkel Resmi untuk Tangani Motor Berebet di Bontang
PT Pertamina Patra Niaga menunjuk bengkel resmi AHASS dan Auto 2000 Bontang untuk melayani keluhan masyarakat terkait fenomena motor brebet.
Untuk diketahui AHASS di Bontang berada beberapa titik. Sementara Auto 2000 berada di Jalan Brigjend Katamso.
Sales Branch Pertamina Kaltim Wilayah Bontang, Kutim Berau Azri Ramadhan Tambunan, mengatakan saat ini tengah persiapan kontrak kerja sama dengan kedua bengkel tersebut.
Nantinya masyarakat bisa mendapatkan pelayanan secara gratis dengan kualifikasi yang sudah disepakati. Disinggung soal kualifikasi Pertamina masih akan membahas detail.
"Sama mas 2 bengkel resmi itu juga yang ditunjuk. Ini kami sedang rampungkan kerja sama dan juknisnya. Kalau sudah akan dirilis," ucap Sales Branch Pertamina Kaltim Wilayah Bontang, Kutim Berau Azri Ramadhan Tambunan, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (16/04/2025).
Target pengoperasian kata Azri akan dilakukan secepatnya. Bahkan anggaran yang disiapkan juga Pertamina enggan membeberkan.
Sembari program itu berjalan sampai, saat ini Pertamina juga masih melakukan investigasi terkait keluhan warga soal produk BBM yang menyebabkan motor berebet.
"Nanti saja yah. Ada 2 bengkel yang jelas kami kerja sama," jelasnya. (NAD/ADV/Diskominfo Kaltim)