Bukan Gelombang Kedua, Samarinda Hanya Sempurnakan Kuota Sisa PPDB

Pemkot akan memprioritaskan calon siswa yang sebelumnya sudah mendaftar di sekolah tujuan, namun belum diterima karena terbatasnya kuota pada gelombang pertama.

Denada S Putri
Kamis, 10 Juli 2025 | 16:06 WIB
Bukan Gelombang Kedua, Samarinda Hanya Sempurnakan Kuota Sisa PPDB
Ilustrasi PPDB SD dan SMP. [Ist]

SuaraKaltim.id - Meski Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 telah rampung, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda belum menutup sepenuhnya proses penerimaan siswa baru.

Masih terdapat ribuan bangku kosong di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang akan segera diisi melalui mekanisme khusus.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan hal itu usai menerima laporan hasil Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) dari Dinas Pendidikan dan tim pengawasan di Anjungan Karangmumus Balai Kota, Senin, 7 Juli 2025.

Berdasarkan laporan tersebut, diketahui masih ada sisa kuota yang cukup signifikan.

Baca Juga:Samarinda Bangkit dari Status Terburuk: Reformasi Sampah Dimulai

Untuk tingkat SD, dari daya tampung sebanyak 12.118 kursi, baru terisi 9.886 siswa. Artinya, terdapat 2.322 bangku kosong.

Sementara di jenjang SMP, dari 10.004 kursi yang tersedia, baru terisi 9.211, menyisakan 962 kursi belum terisi.

Menanggapi hal itu, Andi Harun menepis anggapan bahwa pengisian sisa kuota berarti membuka gelombang kedua.

“Jadi bukan membuka kembali ya, beda. Tidak ada istilah gelombang kedua. Ini hanya terbatas pada kita akan penuhi sisa kuota yang masih tersisa,” ungkapnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis, 10 Juli 2025.

Untuk menjamin proses yang tetap akuntabel, ia telah memerintahkan tim teknis menyusun petunjuk teknis (juknis) baru. Penekanan kuat juga diberikan pada integritas dan transparansi.

Baca Juga:Dari Samarinda ke Nusantara: Kaltim Mantapkan Diri sebagai Pusat Kegiatan Nasional

“Tetap tidak boleh ada titip-titipan. Tidak boleh ada perbuatan curang dalam penerimaan siswa, termasuk di sisa kuota ini,” tegasnya.

Pemkot akan memprioritaskan calon siswa yang sebelumnya sudah mendaftar di sekolah tujuan, namun belum diterima karena terbatasnya kuota pada gelombang pertama.

Siswa yang telah diterima di sekolah lain tidak diizinkan berpindah.

“Yang bisa diterima di antaranya adalah siswa yang sudah mendaftar di sekolah tersebut dan bisa dibuktikan. Kita akan mendahulukan siswa yang pernah mendaftar tapi tidak lolos di jalur pertama,” tambahnya.

Andi Harun menargetkan juknis pengisian kuota ini selesai hanya dalam waktu satu hari.

“Saya sudah minta juknisnya besok selesai. Saya sudah bisa tanda tangan juknisnya,” katanya.

Ia juga memastikan, seperti pada tahapan sebelumnya, seluruh proses ini akan diawasi ketat dengan membuka kanal aduan masyarakat. Posko pengawasan PPDB tetap dibuka selama tahapan ini berlangsung.

Saat ditanya penyebab masih adanya sisa kuota, Andi Harun menjelaskan bahwa hal itu bukan disebabkan oleh konsentrasi pendaftar di sekolah-sekolah favorit, melainkan karena ketatnya aturan zonasi.

“Ini terutama menyangkut domisili. SPMB kita kemarin sangat ketat, dan itu yang menyebabkan masih ada sisa kuota,” imbuhnya.

Dari Samarinda ke IKN: Kaltim Jawab Kepercayaan Pusat Lewat Rakernas PKK

Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mencuri perhatian nasional, kali ini lewat kepercayaan menjadi tuan rumah dua agenda besar Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), yakni Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-53 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-10 tahun 2025.

Rangkaian utama kegiatan ini berlangsung di tiga lokasi strategis: Samarinda, Balikpapan, dan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Di Samarinda sendiri, ribuan kader PKK dari berbagai daerah memenuhi ruang-ruang publik dan sentra ekonomi.

Ketua TP PKK Kaltim, Sarifah Suraidah Harum, mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme peserta dan dukungan dari berbagai pihak.

Dia menyebut, jumlah undangan yang hadir bahkan melampaui ekspektasi awal.

“Hotel-hotel di Samarinda dan Balikpapan penuh, tempat wisata ramai, dan pelaku UMKM lokal mendapatkan keuntungan langsung dari gelaran ini,” ujar Sarifah.

Ia menambahkan, HKG tahun ini bukan hanya ajang seremoni, melainkan momentum penguatan peran keluarga sebagai pilar pembangunan nasional.

Sejak sebelum puncak acara, berbagai kegiatan telah digelar, mulai dari penyuluhan ketahanan keluarga, edukasi bahaya narkoba, hingga layanan kesehatan dan sosial seperti pembagian kacamata gratis dan donor darah.

Pameran produk unggulan UP2K juga menjadi sorotan, karena memperlihatkan kontribusi nyata PKK dalam mendorong ekonomi keluarga di akar rumput. Sarifah menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang terlibat.

“Terima kasih kepada seluruh OPD pengampu dan para kader TP PKK se-Kaltim yang telah bergotong royong demi menyukseskan agenda nasional ini,” ucapnya.

Hadir dalam perhelatan ini tokoh-tokoh penting seperti Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian, Pembimbing TP PKK Ribka Haluk, dan Pelindung TP PKK Nasional Selvi Gibran Rakabuming.

Kehadiran mereka menjadi penanda kuatnya dukungan pusat terhadap gerakan pemberdayaan berbasis keluarga ini.

Tri Tito menjelaskan bahwa tema HKG ke-53 tahun ini, “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas”, merupakan simbol kolaborasi menuju delapan agenda strategis pembangunan nasional 2045.

“Tema ini mencerminkan peran strategis keluarga sebagai fondasi pembangunan nasional yang tangguh, berdaya saing, dan sejahtera,” ungkap Tri Tito.

Dia menegaskan bahwa kekuatan PKK terletak pada strukturnya yang menjangkau hingga ke tingkat rumah tangga, menjadikannya mitra andalan pemerintah dalam transformasi sosial.

Rakernas ke-10 PKK sendiri telah berlangsung pada pagi hari sebelum puncak acara, menjadi ajang penyusunan dokumen strategis lima tahunan PKK.

Dokumen ini dirancang secara kolaboratif antara TP PKK Pusat, provinsi, serta Kementerian Dalam Negeri sejak Mei lalu.

Menyoroti hasil Pilkada serentak sebelumnya, Tri Tito juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas para ketua PKK di provinsi dan kabupaten/kota yang baru menjabat:

“Sebagian besar merupakan figur baru, maka perlu dilakukan pendampingan agar memahami peran strategis mereka dalam menggerakkan 10 Program Pokok PKK secara berdampak,” katanya.

Puncak acara diramaikan dengan pemotongan tumpeng, penyerahan penghargaan Adi Bakti Utama, pameran UMKM, layanan Dukcapil, gelar budaya, serta kegiatan sosial lain yang tersebar di Samarinda dan Balikpapan.

Jumlah peserta resmi yang tercatat mencapai 1.884 orang, terdiri dari pengurus pusat dan daerah, serta dinas-dinas terkait. Tingginya angka partisipasi ini dianggap sebagai refleksi soliditas dan relevansi gerakan PKK di era modern.

“Kami mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan kerja keras untuk menjadikan Kalimantan Timur sebagai tuan rumah yang hangat dan profesional,” pungkas Tri Tito.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini