Untuk mengatasi tantangan ini, pihaknya akan menyasar kelompok rentan lainnya.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin, bahkan akan mendekati Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan panti asuhan untuk mengisi kuota, terutama bagi mereka yang putus sekolah," tambahnya.
Terkait kebutuhan tenaga pendidik, Andi memastikan sudah ada dukungan dari pemerintah pusat.
"Pusat sudah mulai merekrut guru secara nasional. Nanti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat yang akan berkoordinasi untuk penempatan guru di sini," ujarnya lagi.
Baca Juga:16 Kebakaran di 6 Bulan, Pemkab Kutai Barat Serukan Warga Lebih Waspada
Andi menegaskan, seluruh peserta didik nantinya wajib terdata dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai syarat utama agar program ini benar-benar menyasar masyarakat yang tepat.