SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat strategi ketahanan pangan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian dan peternakan.
Langkah ini dipandang sebagai fondasi utama dalam upaya mengurangi ketergantungan daerah terhadap pasokan bahan pokok dari luar wilayah.
Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Seno Aji, menegaskan bahwa pengembangan SDM petani menjadi prioritas, termasuk lewat pemanfaatan program unggulan daerah.
Hal itu ia sampaikan saat berada di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis, 17 Juli 2025.
Baca Juga:Penumpang Domestik Turun, Penerbangan Internasional Kaltim Melonjak 114 Persen
"Kaltim memiliki program Gratispol yang bisa digunakan untuk peningkatan sumber daya manusia di sektor pertanian,” katanya disadur dari ANTARA, Minggu, 20 Juli 2025.
Menurutnya, peningkatan kapasitas petani dapat dilakukan melalui pendekatan multifaset seperti pelatihan teknik bertani modern, penyuluhan berkelanjutan, hingga pemanfaatan platform digital untuk menambah wawasan.
Seno mengakui bahwa kemandirian pangan—terutama untuk kebutuhan pokok seperti beras—masih menjadi tantangan besar di Kaltim karena sebagian besar pasokan masih berasal dari luar daerah.
Ia menilai penguatan kualitas SDM petani bisa menjadi senjata ampuh mengawal pengembangan swasembada pangan di daerah.
Namun, perhatian pemerintah tidak berhenti pada petani aktif saja. Kaltim juga mulai menyasar kelompok muda untuk tertarik kembali pada sektor pertanian dan peternakan.
Baca Juga:Potensi Pajak Capai Triliunan, Kaltim Perkuat Pelayanan hingga Wilayah 3T
Regenerasi petani dianggap sangat penting agar ketahanan pangan bisa terjaga secara berkelanjutan.
"Kami sangat mendambakan anak-anak Kaltim kembali kepada pertanian dan peternakan, supaya SDM pertahanan pangan kita semakin kuat dan terus ada regenerasi," katanya.
Seno menekankan bahwa pengembangan SDM di sektor pertanian perlu dilakukan secara kolaboratif dengan pemerintah pusat dan lembaga pendukung lainnya.
Kolaborasi lintas sektor diharapkan bisa memperkuat sinergi antarprogram dan mempercepat hasil.
“Presiden Prabowo sangat gigih ingin Indonesia swasembada pangan. Makanya, sesuai harapan Presiden, dengan SDM berkualitas, semoga tahun depan generasi muda Kaltim turut memberikan andil besar mewujudkan swasembada pangan, terutama beras,” ujarnya.
Pemprov Kaltim juga terus memberikan dukungan konkret dalam bentuk bantuan alat dan pelatihan, mulai dari pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga penguatan pendidikan vokasi melalui sekolah kejuruan yang fokus pada sektor pertanian.