SuaraKaltim.id - Sepanjang tahun 2020 ini, kasus HIV/AIDS di daerah Calon Ibu Kota Negara, Kabupaten Penajam Paser Utara bertambah 10 orang.
Pernyataan tersebut disampaikan Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan setempat Tuti Sandra seperti dilansir Antara di Penajam pada Jumat (27/11/2020).
"Jumlah warga positif terinfeksi virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia tahun ini bertambah 10 orang," katanya.
Pada 2019, ODHA yang ditangani Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat 30 orang, dua orang di antaranya telah meninggal dunia.
Baca Juga:Detik-detik Penangkapan Ular Piton 4 Meter di Penajam, Makan Ternak Warga
Penularan virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia tersebut menurut Tuti Sandra, terbanyak melalui hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan atau IMS (infeksi menular seksual).
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara berkeinginan membentuk lembaga sosial masyarakat khusus penanggulangan HIV/AIDS.
Keberadaan lembaga sosial itu jelas Tuti Sandra, sangat penting untuk memudahkan monitoring, penjaringan sekaligus membantu pelaksanaan program pendampingan ODHA.
"Selama ini pendampingan ODHA Kabupaten Penajam Paser Utara dilakukan bersama lembaga sosial Sebaya dari Kota Balikpapan," ujarnya.
"Lembaga sosial masyarakat penanggulangan HIV/AIDS yang pernah dibentuk di Kabupaten Penajam Paser Utara belum aktif," tambah Tuti Sandra.
Baca Juga:Nunggak Bertahun-tahun, PAM Penajam akan Segel 800 Sambungan Air Pelanggan
Lembaga sosial masyarakat tegasnya, harus ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, anggotanya bisa diambil dari pasien sebaya yang sama-sama terinfeksi HIV/AIDS agar lebih terbuka.
Dengan adanya lembaga sosial masyarakat tersebut akan mempermudahkan melakukan penanggulangan dan pelayanan menyangkut HIV/AIDS.
Kabupaten Penajam Paser Utara sempat bekerja sama dengan Kota Balikpapan karena telah memiliki lembaga sosial masyarakat yang aktif membantu penanggulangan HIV/AIDS. (Antara)